Laman

Minggu, 07 Oktober 2018

PESAN BERQURBAN: MENINGKATKAN KESALEHAN SOSIAL MENUJU MASYARAKAT CIREBON SEJAHTERA



السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

للهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ (×3) اللهُ اَكبَرْ (×3  اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّهِ بُكْرَةً وَأصِيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيْدَ اْلفِطْرِ بَعْدَ صِياَمِ رَمَضَانَ وَعْيدَ اْلاَضْحَى بَعْدَ يَوْمِ عَرَفَةَ. اللهُ اَكْبَرْ (3×) اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَظِيْمُ اْلاَكْبَرْ وَاَشْهَدٌ اَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ اَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرْ .اَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَاللهِ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Allahu Akbar 3X Allahu Akbar Wa lillahil Hamd
Hadhirin wal Hadhirat rahimakumullah
Pada saat yang berbahagia ini, marilah kita sama – sama meningkatkan taqwa kita kepada Allah SWT. dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Ketahuilah bahwa hari ini adalah hari yang utama dan hari raya yang agung, sebab pada hari ini, seluruh jamaah haji berada di Mina untuk menyempurnakan Manasikul hajji dan mendekatkan diri kepada Allah, serta meneruskan syari'at Nabi Ibrahim AS., yakni Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah SWT. untuk menyembelih putera beliau, Nabi Ismail AS.
Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi kita Muhammad SAW., kepada para keluarga, sahabat dan pengikut-pengikutNya sebagaimana telah diberikan Allah kepada Nabi Ibrahim As dan keluarganya yang kita kenang pada hari-hari ini.

Allahu Akbar 3X Allahu Akbar Wa lillahil Hamd
Hari Raya ’Idul Adha mengingatkan kembali satu peristiwa sejarah Nabi Ibrahim AS. dan Keluarganya dalam memperjuangkan Kalimat Tauhid dengan penuh ketaqwaan kepada Allah SWT.
Pada saat itu beliau dihadapkan kepada dua pilihan yang sama beratnya, yaitu antara kepentingan keluarga, dalam hal ini Nabi Isma’il As., putra satu-satunya yang amat disayanginya, dengan perintah Allah SWT. yang harus dijunjung tinggi dan dita’ati di atas segalanya.
Namun berkat keimanan dan ketaqwaan yang semakin teguh, demi mendekatkan diri kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim As. sebagai seorang ayah yang penuh rasa cinta dan kasih sayang, maka di sampaikannya perintah Allah SWT. itu dengan kata-kata yang penuh diplomatis kepada putranya Nabi Isma’il As., sebagaimana terungkap dalam surat Ash Shaaffaat ayat:102:

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَىٰ
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!"

Karena Nabi Isma’il As., seorang anak yang saleh dan patuh kepada orang tuanya serta tumbuh dalam belaian iman da taqwa, maka dengan penuh keikhlasan, secara sepontan langsung menjawab pertanyaan ayahandanya, sebagaimana terungkap dalam lanjutan ayat tersebut :

قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.

Allahu Akbar 3X Allahu Akbar Wa lillahil Hamd
Pengorbanan besar yang telah dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS., dalam ajaran Islam telah dijadikan dasar syari’at berqurban, untuk dilaksanakan oleh kaum muslimin sebagai tanda kesediaan untuk memberikan pengorbanan dan pengabdian kepada Allah SWT. yaitu dengan menyembelih hewan ternak, yang dagingnya dibagikan kepada fakir miskin yang ada di sekitar kita.
Secara lebih luas ibadah qurban, bisa dijadikan ukuran bagi setiap muslim, sampai sejauhmana kesediaan kita untuk berqurban demi pengabdian kita kepada Allah SWT. Dan Allah SWT. tidak akan menerima hewan qurban yang kita potong, kecuali dengan niat yang tulus ikhlas. Sebagaimana firman Allah SWT. dalam surat Al Hajj ayat 37:

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَـٰكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَىٰ مِنْكُمْ ۚ كَذَ‌ٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ
“ Daging-daging qurban dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik”.



Allahu Akbar 3X Allahu Akbar Wa lillahil Hamd
Perintah berqurban pada hakekatnya, memiliki jangkauan yang lebih luas lagi, yaitu sebagai anjuran agar kita dapat berbuat dan beramal kepada saudara-saudara kita yang memerlukan bantuan dari kita. Makna qurban dapat kita kembangkan dengan pola bagaimana mengangkat saudara-saudara kita dari lembah kemiskinan, yang semakin hari jumlahnya semakin bertambah.
Jika pola ini dikembangkan, insya Allah pada saatnya nanti dapat mengentaskan kemiskinan di masyarakat kita. Para orang kaya hendaknya berbuat yang terbaik, untuk mengangkat derajat taraf kehidupan kaum dhu’afa, yang sebagian besar terdiri dari kaum muslimin.
Itulah sebenarnya hakekat berqurban menurut ajaran Islam; yang kuat membantu yang lemah, dan yang lemah dapat memanfaatkan bantuan tersebut disamping untuk dirinya, juga untuk orang lain.
Karena sesama kaum muslimin, laksana suatu bangunan yang kokoh, antara satu sama lain saling memperkuat, sehingga bangunan tersebut tidak mudah goyah.

Allahu Akbar 3X Allahu Akbar Wa lillahil Hamd
Tujuan berqurban adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.  Penyembelihan hewan qurban yang dilaksanakan oleh kita, sebenarnya hanya merupakan simbol, sebagai tanda penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT. Oleh karena itu sebenarnya berqurban itu bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, sesuai dengan kemampuan dan potensi yang ada pada diri kita masing-masing.
Seorang pejabat berqurban dengan jabatannya, karyawan berqurban dengan tugas yang dibebankan kepadanya, orang kaya berqurban dengan hartanya, kaum dhu’afa berqurban dengan kemiskinannya, dan lain sebagainya.
Seorang pejabat misalnya, untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT., bisa berqurban dengan jabatannya, bila di lingkungan pekerjaannya melihat suatu hal yang bertentangan dengan ketentuan Allah SWT., ia akan rela  meletakan jabatannya  atau dimutasikan ke jabatan yang lebih rendah atau yang lebih jelek, daripada ia harus tetap memegang jabatan itu, tetapi ketentuan Allah SWT. tidak bisa ditegakkan.
Seorang karyawan, bila melihat atasannya bertentangan dengan ketentuan Allah SWT., ia harus berani mengingatkan atasannya itu, walaupun dengan resiko ia harus dipecat atau dimutasikan ke tempat yang lebih jelek. Namun tentu saja ketika mengingatkan atasannya itu dengan cara yang sopan menurut ketentuan ajaran Islam, yaitu dengan memperhatikan akhlakul karimah, bukan dengan cara-cara yang sadis dan tidak terpuji.
Seorang ulama atau cendekiawan, bila melihat umat yang dilanda kebodohan, dia pergunakan ilmu yang dimilikinya untuk meningkatkan kecerdasan bangsa ini. Kita tahu bahwa kebodohan adalah merupakan penyakit masyarakat dan hal ini menjadi tanggungjawab para ulama dan cendekiawan untuk mengatasinya.
Seorang hartawan sudah jelas, ia berqurban dengan harta yang dimilikinya, namun bukan hanya dalam bentuk hewan penyembelihan saja, tetapi lebih dari itu ia harus punya rasa kepedulian sosial kepada kaum dhu’afa, untuk mengangkat derajat dan martabat mereka, dalam rangka mengentaskan kemiskinan yang melanda masyarakat Kab.Cirebon saat ini.
Seorang dhu’afa sekalipun, dapat berqurban dengan kemiskinannya. Kemiskinan bukan menjadi halangan dan beban dalam kehidupan masyarakat, namun dengan kemiskinannya ia harus mampu mendekatkan diri kepada Allah SWT., yaitu dengan jalan mensyukuri kenikmatan miskin. Dengan kemiskinannya, ia lebih banyak waktu untuk beribadah kepada Allah SWT., karena tidak disibukkan untuk mengurus harta benda. Itulah sejatinya hakekat berqurban secara luas.

Allahu Akbar 3X Allahu Akbar Wa lillahil Hamd
Dengan demikian, bahwa ibadah qurban mengajarkan kepada kita tentang pentingnya kepedulian kepada sesama, sesuai dengan profesi, status, dan potensinya di masyarakat. Apabila ruh berqurban sudah dijiwai oleh masyarakat, insya Allah kesalehan sosial masyarakat Kabupaten Cirebon akan terwujud dalam rangka menuju masyarakat yang sejahtera, bahagia di dunia dan akhirat. Amiin
بارك الله لى ولكم بالايات والذكر الحكيم  ونفعنى وإيّاكم وتقّبل منى ومنكم تلاوته إنه هو السميع العليم وقل ربّ اغفر وارحم وانتخيرالراحمين

Akhirnya, marilah kita tutup khutbah ini dengan sama-sama berdo'a dengan harapan, Allah SWT. berkenan memudahkan segala urusan yang kita hadapi dan dicarikan jalan keluar dari berbagai persoalan yang menyelimuti kehidupan mayarakat Kabupaten Cirebon. Amiin ya rabbal ’alamiin:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَا لِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صَغِيْرًا وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ.اَللَّهُمَّ اَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَةِ وَاَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَةِ.اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ حَجًّا مَبْرُوْرًا وَسَعْيًا مَشْكُوْرًا وَذَنْبًا مَغْفُوْرًا وَعَمَلاً صَالِحًا مَقْبُوْلاً وَتِجَارَةً لَنْ تَبُوْرَ. اللَّهُمَّ اَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِىاْلأُمُوْرِ كُلِّهَا وَاَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ اْلأَخِرَةِ.اَللَّهُمَّ اَصْلِحْ جَمِيْعَ وُلاَةِ الْمُسْلِمِيْنَ وَانْصُرِ اْلاِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْبَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَوَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَابَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا إِنْدُوْنِيْسِيَا خَآصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar