Laman

Senin, 12 Desember 2011

MENGENAL LEBIH DEKAT SANG BUPATI

Judul Buku : SATU DEKADE KANG DEDI BERSAMA RAKYAT CIREBON Penulis : Tim, Ketua : Diding Karyadi Pengantar : Megawati Soekarnoputri Cetakan : Pertama, Maret 2010 Penerbit : PEMKAB Cirebon Tebal : xvi + 189 halaman termasuk lampiran-lampiran Bagi sebagian besar masyarakat Cirebon, nama Dedi Supardi bukanlah nama yang asing. Sebagai seorang Bupati, Kang Dedi sering hadir dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, baik itu yang berhubungan dengan sosial, kesehatan, pendidikan ataupun agama, menyebabkan ia sangat akrab dengan masyarakat. Namanya pun sering muncul di media massa dalam pemberitaan yang berhubungan dengan program pemerintahan Kabupaten Cirebon. Namun, dari sekian banyak masyarakat Cirebon yang tahu tentang Kang Dedi, berapa banyak orang yang mengetahui sejarah kehidupannya dari mulai Dedi kecil dengan kehidupannya yang “pedih” sampai sosok Pak Dedi Supardi seorang bupati Cirebon yang dikenal seperti sekarang ini ? Buku “Satu Dekade Kang Dedi Bersama Rakyat Cirebon”, merupakan salah satu buku yang memberikan gambaran lengkap mengenai siapa sosok Dedi Supardi sebenarnya. Mulai dari riwayat hidupnya, relationship-nya, kepemimpinannya di pemerintahan sampai pada kesaksian-kesaksian dari orang-orang yang pernah berhubungan didalam perjalanan hidup dan karirnya seperti sahabat kecilnya, mantan atasannya, jajaran kepegawaian di Pemerintahan Kabupaten Cirebon, para tokoh agama, tokoh seni budaya, tokoh pemuda dan lain sebagainya. Buku yang ditulis dengan bahasa lugas dan ringan ini memaparkan bahwa dalam mencapai posisi puncak di Kabupaten Cirebon sebagai seorang Bupati, perjalanan kehidupan dan karir Kang Dedi tidaklah semulus yang dibayangkan banyak orang. Lika-liku kehidupan Kang Dedi diawali dengan keprihatinan. Diceritakan dalam buku ini kehidupan Kang Dedi di mulai dari Dedi kecil yang di asuh hanya seorang ibu dan nyaris tidak pernah kenal sosok ayahnya sampai cerita bahwa ia pernah hidup di gubug berlantai tanah, pernah menumpang di rumah saudara, pernah berjualan kue demi bisa mentuntaskan pendidikannya. (hlm. 11) Dengan membaca buku ini, pembaca akan disuguhi bahwa pengalaman hidup Kang Dedi yang pahit tersebut, ternyata tidak menjadikannya putus asa. Malah menjadikannya sosok yang tangguh, ulet, jujur dan disiplin. Sehingga ia pun mampu mentutaskan pendidikannya sampai lulus Perguruan Tinggi yang mengantarkannya diterima sebagai PNS di Departemen Perdagangan dan Perindustrian. Dan dengan kegigihan serta sifatnya yang loyal serta amanah, karirnya pun melesat sampai pernah menjabat posisi puncak sebagai Kepala Kantor Departemen Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Cirebon. (hlm. 15) Pembaca juga akan mengetahui bahwa dibalik “kumisnya” yang tebal ternyata Kang Dedi memiliki sifat yang luwes, familiar, mudah bergaul dan bertanggung jawab, yang menjadikannya memiliki pergaulan sangat luas dan memiliki banyak teman. Tidak terbatas teman seprofesi atau se-kantor saja akan tetapi Kang Dedi juga akrab dengan berbagai kalangan seperti ulama, petani dan pengusaha, sampai-sampai karena hubungannya yang baik tersebut, ia juga pernah menjadi pengusaha sukses di bidang meubel berbahan baku rotan. (hlm. 17) Buku yang diberi pengantar oleh Ketua Umum PDIP ini juga menceritakan bagaimana peruntungan kang Dedi Supardi ketika memasuki kancah politik sehingga ia terpilih menjadi Wakil Bupati dan kemudian terpilih menjadi Bupati dua kali berturut-turut yang merupakan hasil pemilihan rakyat secara langsung. Dan kepercayaan rakyat tersebut tidak diasia-siakannya, malah dibalas oleh Kang Dedi dengan keberhasilan-keberhasilan pembangunan bagi kesejahteraan masyarakat Cirebon sehingga berbagai penghargaan dan tanda jasa pun telah diraihnya. (hlm. 185) Salah satu keberhasilan yang paling menonjol yang diurai pada buku ini adalah dibidang Pendidikan. Kang Dedi mampu meningkatkan IP (Indeks Pendidikan) yang cukup signifikan dari 67,75 di tahun 2004 menjadi 75,00 di tahun 2007. Dengan menerapkan program penggratisan Dana Sumbangan Pendidikan (DSP) untuk SLTA, yang merupakan rangkaian dari program sekolah gratis untuk tingkat SD dan SLTP, walaupun harus menguras APBD lebih dari 40% angka yang cukup tinggi jika dibanding dengan alokasi dana Pendidikan tingkat pusat yang hanya 20% dari APBN. (hlm. 70) Prestasi dalam bidang Kesehatan dibuktikan dengan peningkatan Angka Harapan Hidup (AHH) dari 63,5 tahun, pada tahun 2003, menjadi 64,92 tahun, pada tahun 2007. Juga pada penurunan Angka Kematian Bayi (AKB), pada tahun 2003 AKB di Kabupaten Cirebon adalah 55 bayi per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan pada tahun 2007 menurun menjadi 53,08 bayi per 1000 kelahiran hidup. (hlm. 72) Tidak hanya itu, buku ini juga menceritakan keberhasilan-keberhasilan Kang Dedi yang telah dirasakan masyarakat Cirebon pada kurun satu dekade kepemimpinannya, baik itu pada bidang ekonomi, kesejahteraan sosial, pembangunan infrastruktur, kecukupan pangan, peningkatan kualitas perempuan, peningkatan kualitas hidup nelayan dan lain sebagainya. (hlm. 75-85) Keberhasilan Kang Dedi tentunya tidak datang dengan sendirinya, dukungan dari keluarga dan kerabatnya pun menjadi faktor pendukung yang tak kalah pentingnya. Hal ini pun didapatkannya, karena kang Dedi mampu dalam memanagement waktu dan prioritas kepentingan. Sehingga kepentingan keluarga dan pekerjaan dapat sama-sama terpenuhi. (hlm 23-58). Dan dimata keluarganya Kang Dedi merupakan sosok yang romantis dan penuh dengan kejutan, sehingga keluarga dan kerabatnya banyak mencurahkan kasih sayang dan dukungannya. (hlm 25) Buku yang ditulis oleh tim yang terdiri dari mayoritas wartawan ini, tidak menaifkan kekurangan-kekurangan Kang Dedi selaku manusia. Dipaparkan pula secara berimbang tentang ketidakberhasilan-ketidakberhasilan Kang Dedi. Seperti ia pernah “salah perhitungan” dalam menjalankan bisnisnya, sehingga perekonomian keluarganya pernah tersungkur. (hlm. 17). Ia juga kurang memperhatikan kesehatan dirinya, dan beberapa sifatnya yang sebenarnya baik akan tetapi justru sering menjadi titik kelemahannya, seperti terlalu baik kepada orang lain yang sering dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu, dan lain sebagainya. (hlm xvi). Di samping beberapa program Kerja di Pemerintahannya yang masih menjadi “PR” untuk diselesaikan dan disempurnakan. Semua paparan yang ada dalam buku ini menjadikan buku ini sangat layak dan sangat penting dibaca oleh siapapun. Tidak hanya bagi masyarakat Cirebon, akan tetapi juga bagi siapapun yang mempunyai keinginan untuk maju dan sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar