Gerakan bola mata
(- Sonny V. Sutedjo- The Acesia)
Ada hal menarik yang pelajari ketika saya membaca artikel "Introduction
to NLP", dimana disana dijelaskan tentang gerakan bola mata seseorang.
Ada 6 macam gerakan bola mata yang biasa dilakukan seseorang ketika
sedang berbicara. Secara ringkas dapat dikatakan, bahwa bola mata yang
bergerak ke kiri berarti orang tersebut sedang berpikir tentang masa
lalu, dan bila bergerak ke kanan berarti sedang memikirkan masa depan.
Dari gerakan itu kita bisa tahu, hal apa yang sedang dipikirkan oleh
lawan bicara kita, apakah dia berkata jujur atau berbohong.
Nah, saya mendapat kesempatan mempraktekkan hal ini, ketika akhir bulan
Juli lalu saya diundang menjadi dosen tamu di Prasetiya Mulya Business
School ? Jakarta. Saya mengisi sesi utama "Professional Business
Interview", dimana salah satu acaranya adalah saya berperan sebagai
seorang interviewer, dan berhadapan one on one dengan beberapa
mahasiswa.
Menarik sekali. Ketika saya menanyakan sesuatu yang terjadi di masa lalu
kepadanya, misalnya "Tell me about yourself", maka sambil bicara bola
matanya bergerak ke arah kiri atas dan kiri bawah. Artinya, mahasiswa
tersebut mencoba mencari informasi secara VR (Visual Remembered), yaitu
seperti apa dirinya di masa lalu, dan secara AD (Auditory Digital),
yaitu mencoba berdialog dengan dirinya sendiri, bagaimana harus mencoba
menyampaikan tentang dirinya tersebut secara tepat.
Lalu saya mencoba pula menanyakan sesuatu yang akan terjadi di masa
depan, misalnya "Tell me about your business strategy if you work for
this company". Otomatis matanya bergerak ke kanan atas. Artinya,
mahasiswa tersebut mencoba berpikir secara VC (Visual Constructed),
yaitu mencoba membentuk kerangka `jawaban' yang sebelumnya tidak pernah
ada dalam pikirannya.
Ketika pertanyaan saya sampai di masalah gaji, mata mereka bergerak ke
arah kanan bawah, yaitu K (Kinestetic). Karena masalah gaji merupakan
hal yang langsung menyentuh emosi mereka.
Ada hal yang unik disini. Ada satu pertanyaan tentang masa lalu mereka
yang saya tanyakan, namun mata mereka melirik ke arah kanan. Ditanya
tentang masa lalu, tapi jawabannya kok dicari di `masa depan'. Ini
menandakan mereka mencoba untuk berbohong.
Sebaliknya, ketika saya mencoba menanyakan satu pertanyaan tentang masa
depan, mata mereka melirik ke arah kiri. Ini berarti mereka mencoba
berpikir, adakah hal masa lalu di otaknya, yang bisa digunakan untuk
menjawab pertanyaaan di masa depan tersebut. Ini tidak salah, namun
menunjukkan kalau mereka kurang kreatif dalam menciptakan hal-hal baru.
Dalam sesi berikutnya, kesemua mahasiswa tersebut dikumpulkan dalam
suatu class session untuk final briefing. Banyak dari mereka yang kaget,
karena saya bisa menebak `inti' dari jawaban mereka. Saya katakan bahwa
saya bukan tukang sulap, saya hanya menebak dari gerakan bola mata
mereka. Saya sarankan pula bahwa selanjutnya mereka harus mulai melatih
bola mata mereka agar tetap fokus ke depan ketika berbicara dengan
seseorang, bukan hanya dalam proses interview, namun dalam semua situasi
perbincangan.
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan disini. Yang pertama adalah masalah
etika, dimana orang akan lebih suka diperhatikan ketika mereka
bercakap-cakap dengan anda. Yang kedua, bila anda jarang menatap
matanya, secara tidak langsung anda akan mengatakan `anda takut' kepada
lawan bicara anda, anda merasa inferior. Dan yang ketiga, orang akan
lebih mudah `membaca' anda jika mata anda bergerak- gerak, terutama jika
lawan bicara anda juga belajar tentang NLP.
Bagaimana dengan anda, sudahkah anda mempelajari teknik tersebut ? Akan
banyak berguna ketika anda berbicara dengan orang lain. Dengan
mengetahui arah gerakan mata mereka saja, anda akan mengetahui `isi hati
mereka' secara tidak langsung. Bagi anda sendiri, dengan pandangan yang
fokus ke depan, anda tidak akan `mudah' dibaca orang.
selamat mencoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar