Laman

Sabtu, 18 Juni 2011

Ekonomi Syariah VS Ekonomi Kerakyatan

Ekonomi Syariah
Jika kita membuka-buka referensi mengenai sistem ekonomi, maka kita akan mendapatkan setidaknya ada tiga sistem ekonomi yang digunakan oleh negara-negara di dunia, yaitu Sistem ekonomi Sosialis/komunis, Sistem ekonomi Kapitalis, dan Sistem ekonomi Islam (dikenal pula dengan sistem ekonomi Syariah). Masing-masing sistem ini mempunyai karakteristik yang khas dan relatif berbeda.
Pertama, Sistem ekonomi Kapitalis. Sistem ini sangat menganut sistem mekanisme pasar. Sistem ini mengakui adanya tangan yang tidak kelihatan yang ikut campur dalam mekanisme pasar apabila terjadi penyimpangan (invisible hand). Yang menjadi cita-cita utamanya adalah adanya pertumbuhan ekomomi, sehingga setiap individu dapat melakukan kegiatan ekonomi dengan diakuinya kepemilikan pribadi.
Kedua, Sistem ekonomi sosialis dan komunis. Paham ini muncul sebagai akibat dari paham kapitalis yang cenderung mengeksploitasi manusia, sehingga negara ikut campur cukup dalam dengan perannya yang dangat dominan. Akibatnya adalah tidak adanya kebebasan dalam melakukan aktivitas ekonomi bagi individu-individu, melainkan semuanya untuk kepentingan bersama, sehingga tidak diakuinya kepemilikan pribadi. Negara bertanggung jawab dalam mendistribusikan sumber dan hasil produksi kepada seluruh masyarakat.
Ketiga, Sistem ekonomi Islam atau dikenal pula dengan ekonomi Syariah. Sistem ekonomi Islam hadir jauh lebih dahulu dari kedua sistem yang dimaksud di atas, yaitu pada abad ke 6, sedangkan kapitalis abad 17, dan sosialis abad 18. Sistem ekonomi syariah adalah ajaran tentang ekonomi yang adil dan komprehensif, yang memprioritaskan peradaban dan etika dalam bisnis dan permasalahan ekonomi lainnya. (Mustafa E. Nasution : 2005)
Dari paparan mengenai sistem ekonomi di atas, kita dapat mengetahui bahwa Sistem ekonomi kapitalis dan sosialis ternyata memiliki kelemahan yang cukup radikal. Yang tidak dapat menjadi pegangan ketika kita melihat sistem ekonomi yang berorientasi untuk kesejahteraan dan kemakmuran ummat. Bahkan pakar ekonomi Fritjop Chapra dalam bukunya, The Turning Point, Science, Society and The Rising Culture (1999) dan Ervin Laszio dalam buku 3rd Millenium, The Challenge and The Vision (1999), menyatakan bahwa ekonomi konvensional (kapitalisme dan sosialisme/komunisme) yang berlandaskan sistem ribawi, memiliki kelemahan dan kekeliruan yang besar dalam sejumlah premisnya, terutama rasionalitas ekonomi yang telah mengabaikan moral. Kelemahan itulah menyebabkan ekonomi (konvensional) tidak berhasil menciptakan keadilan ekonomi dan kesejahteraan bagi umat manusia. Yang terjadi justru sebaliknya, ketimpangan yang semakin tajam antara negara-negara dan masyarakat yang miskin dengan negara-negara dan masyarakat yang kaya, demikian pula antara sesama anggota masyarakat di dalam suatu negeri.
Sehingga ekonomi syariah sebenarnya bisa hadir menjadi solusi, karena sistem ekonomi syariah sangat berbeda dengan ekonomi kapitalis, sosialis maupun komunis. Ekonomi syariah bukan pula berada ditengah-tengah ketiga sistem ekonomi itu. Sangat bertolak belakang dengan kapitalis yang lebih bersifat individual dan ribawi, sosialis yang memberikan hampir semua tanggungjawab kepada warganya serta komunis yang ekstrim. Ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, memberikan rasa adil, kebersamaan dan kekeluargaan serta mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha. (Saeful Malik : 2010)

Ekonomi Kerakyatan
Lalu dimana letak ekonomi kerakyatan yang biasanya menjadi sangat populer digembar-gemborkan oleh para calon pemimpin ketika kampanye menjelang Pemilu ? Apa sebenarnya yang dimaksud dengan ekonomi kerakyatan ? Menurut Dr. Ir. Abdul Madjid (2009), yang dimaksud dengan ekonomi kerakyatan adalah identik dengan Ekonomi Pancasila, yaitu ekonomi yang digerakkan berdasarkan prinsip optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam, sumber daya teknologi, sumber daya permodalan, sumber daya manusia (pelaksana dan pakar) yang ada untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat banyak.
Istilah ekonomi kerakyatan muncul di Indonesia mulai tahun 1931. gagasan ini dipopulerkan oleh Bung Hatta dalam sebuah tulisan yang berjudul ”Perekonomian Kolonial-Kapital” dalam harian Daulat Rakyat tanggal 20 November 1931. Gagasan ekonomi kerakyatan yang diusung Hatta sebenarnya bermula dari reaksi perlawanan ekonomi Indonesia terhadap penguasaan ekonomi oleh kolonialisme-VOC dan Culturstelsel serta pelaksanaan UU Agraria tahun 1987.
Prinsip-prinsip dasar dari ekonomi kerakyatan adalah Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33, dimana Perekonomian Nasional itu diatur :
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

Jika kita memperhatikan prinsip-prinsip dasar dari sistem ekonomi kerakyatan di atas, kita dapat melihat ternyata secara teori terdapat keselarasan antara sistem ekonomi kerakyatan dengan ekonomi syariah. Sebab prinsip-prinsip dari ekonomi syariah pun adalah harus mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, memberikan rasa adil, kebersamaan dan kekeluargaan, keterbukaan serta mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya demi kemaslahatan ummat, juga menganut prinsip universalitas yaitu prinsip yang tidak membeda-bedakan suku, agama, ras dan golongan agama dalam masyarakat dengan prinsip Islam sebagai rahmatan lil’alamiin.
Lalu kenapa Indonesia masih tertinggal jauh bahkan terpuruk secara ekonomi di banding dengan negara-negara yang lain ? padahal Indonesia telah memiliki suatu sistem ekonomi yang baik yang selaras dengan sistem ekonomi syariah yang telah terbukti menjadi solusi ampuh ketika mayoritas negara didera oleh krisis moneter yang berkepanjangan di masa lalu ? Jawabannya adalah karena kita masih belum mau mengaplikasikan sistem ekonomi tersebut secara utuh, konsisten sesuai dengan prinsip-prinsip dan tujuan dari sistem ekonomi tersebut. Masih banyak diantara pelaku usaha yang mencampuradukan prinsip ekonomi konvensional terutama pada tujuannya, yaitu hanya untuk memberikan hasil sebanyak-banyaknya bagi dirinya, tidak peduli dengan orang lain apalagi untuk kesejahteraan ummat.
Kuncinya ada pada diri kita masing-masing. Pertanyaannya maukah kita berkomitmen untuk benar-benar memajukan ekonomi Indonesia dan mensejahterakan rakyat Indonesia. Di penghujung tulisan ini, penulis mengajak untuk sama-sama merenungi salah satu pidato Bung Hatta sebagai Bapak Ekonomi Indonesia, “Kalau kita sungguh-sungguh mencintai Indonesia yang makmur, yang bersatu, tidak terpecah belah, berdaulat adil dan makmur, marilah kita bercermin sebentar kembali pada cita-cita dahulu yang begitu suci dan mengembalikan pemimpin yang jujur berpadu dengan semangat yang siap melakukan pengorbanan. Rakyat kita masih tetap miskin bahkan lebih miskin daripada sebelumnya, ditengah-tengah kekayaan alam yang melimpah ruah. Paling baik kita merenungkan keadaan rakyat kita sekarang yang sungguh-sungguh berhak mendapatkan nasib yang lebih baik, nasib yang sesuai dengan tujuan kita semula.” (Pidato Bung Hatta, tahun 1958)
Wallahu A’lam Bish Shawwab.

Gerakan Bola Mata

Gerakan bola mata
(- Sonny V. Sutedjo- The Acesia)

Ada hal menarik yang pelajari ketika saya membaca artikel "Introduction
to NLP", dimana disana dijelaskan tentang gerakan bola mata seseorang.
Ada 6 macam gerakan bola mata yang biasa dilakukan seseorang ketika
sedang berbicara. Secara ringkas dapat dikatakan, bahwa bola mata yang
bergerak ke kiri berarti orang tersebut sedang berpikir tentang masa
lalu, dan bila bergerak ke kanan berarti sedang memikirkan masa depan.
Dari gerakan itu kita bisa tahu, hal apa yang sedang dipikirkan oleh
lawan bicara kita, apakah dia berkata jujur atau berbohong.

Nah, saya mendapat kesempatan mempraktekkan hal ini, ketika akhir bulan
Juli lalu saya diundang menjadi dosen tamu di Prasetiya Mulya Business
School ? Jakarta. Saya mengisi sesi utama "Professional Business
Interview", dimana salah satu acaranya adalah saya berperan sebagai
seorang interviewer, dan berhadapan one on one dengan beberapa
mahasiswa.

Menarik sekali. Ketika saya menanyakan sesuatu yang terjadi di masa lalu
kepadanya, misalnya "Tell me about yourself", maka sambil bicara bola
matanya bergerak ke arah kiri atas dan kiri bawah. Artinya, mahasiswa
tersebut mencoba mencari informasi secara VR (Visual Remembered), yaitu
seperti apa dirinya di masa lalu, dan secara AD (Auditory Digital),
yaitu mencoba berdialog dengan dirinya sendiri, bagaimana harus mencoba
menyampaikan tentang dirinya tersebut secara tepat.

Lalu saya mencoba pula menanyakan sesuatu yang akan terjadi di masa
depan, misalnya "Tell me about your business strategy if you work for
this company". Otomatis matanya bergerak ke kanan atas. Artinya,
mahasiswa tersebut mencoba berpikir secara VC (Visual Constructed),
yaitu mencoba membentuk kerangka `jawaban' yang sebelumnya tidak pernah
ada dalam pikirannya.

Ketika pertanyaan saya sampai di masalah gaji, mata mereka bergerak ke
arah kanan bawah, yaitu K (Kinestetic). Karena masalah gaji merupakan
hal yang langsung menyentuh emosi mereka.

Ada hal yang unik disini. Ada satu pertanyaan tentang masa lalu mereka
yang saya tanyakan, namun mata mereka melirik ke arah kanan. Ditanya
tentang masa lalu, tapi jawabannya kok dicari di `masa depan'. Ini
menandakan mereka mencoba untuk berbohong.

Sebaliknya, ketika saya mencoba menanyakan satu pertanyaan tentang masa
depan, mata mereka melirik ke arah kiri. Ini berarti mereka mencoba
berpikir, adakah hal masa lalu di otaknya, yang bisa digunakan untuk
menjawab pertanyaaan di masa depan tersebut. Ini tidak salah, namun
menunjukkan kalau mereka kurang kreatif dalam menciptakan hal-hal baru.

Dalam sesi berikutnya, kesemua mahasiswa tersebut dikumpulkan dalam
suatu class session untuk final briefing. Banyak dari mereka yang kaget,
karena saya bisa menebak `inti' dari jawaban mereka. Saya katakan bahwa
saya bukan tukang sulap, saya hanya menebak dari gerakan bola mata
mereka. Saya sarankan pula bahwa selanjutnya mereka harus mulai melatih
bola mata mereka agar tetap fokus ke depan ketika berbicara dengan
seseorang, bukan hanya dalam proses interview, namun dalam semua situasi
perbincangan.

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan disini. Yang pertama adalah masalah
etika, dimana orang akan lebih suka diperhatikan ketika mereka
bercakap-cakap dengan anda. Yang kedua, bila anda jarang menatap
matanya, secara tidak langsung anda akan mengatakan `anda takut' kepada
lawan bicara anda, anda merasa inferior. Dan yang ketiga, orang akan
lebih mudah `membaca' anda jika mata anda bergerak- gerak, terutama jika
lawan bicara anda juga belajar tentang NLP.

Bagaimana dengan anda, sudahkah anda mempelajari teknik tersebut ? Akan
banyak berguna ketika anda berbicara dengan orang lain. Dengan
mengetahui arah gerakan mata mereka saja, anda akan mengetahui `isi hati
mereka' secara tidak langsung. Bagi anda sendiri, dengan pandangan yang
fokus ke depan, anda tidak akan `mudah' dibaca orang.

selamat mencoba.

Gerakan Bola Mata

Gerakan bola mata
(- Sonny V. Sutedjo- The Acesia)

Ada hal menarik yang pelajari ketika saya membaca artikel "Introduction
to NLP", dimana disana dijelaskan tentang gerakan bola mata seseorang.
Ada 6 macam gerakan bola mata yang biasa dilakukan seseorang ketika
sedang berbicara. Secara ringkas dapat dikatakan, bahwa bola mata yang
bergerak ke kiri berarti orang tersebut sedang berpikir tentang masa
lalu, dan bila bergerak ke kanan berarti sedang memikirkan masa depan.
Dari gerakan itu kita bisa tahu, hal apa yang sedang dipikirkan oleh
lawan bicara kita, apakah dia berkata jujur atau berbohong.

Nah, saya mendapat kesempatan mempraktekkan hal ini, ketika akhir bulan
Juli lalu saya diundang menjadi dosen tamu di Prasetiya Mulya Business
School ? Jakarta. Saya mengisi sesi utama "Professional Business
Interview", dimana salah satu acaranya adalah saya berperan sebagai
seorang interviewer, dan berhadapan one on one dengan beberapa
mahasiswa.

Menarik sekali. Ketika saya menanyakan sesuatu yang terjadi di masa lalu
kepadanya, misalnya "Tell me about yourself", maka sambil bicara bola
matanya bergerak ke arah kiri atas dan kiri bawah. Artinya, mahasiswa
tersebut mencoba mencari informasi secara VR (Visual Remembered), yaitu
seperti apa dirinya di masa lalu, dan secara AD (Auditory Digital),
yaitu mencoba berdialog dengan dirinya sendiri, bagaimana harus mencoba
menyampaikan tentang dirinya tersebut secara tepat.

Lalu saya mencoba pula menanyakan sesuatu yang akan terjadi di masa
depan, misalnya "Tell me about your business strategy if you work for
this company". Otomatis matanya bergerak ke kanan atas. Artinya,
mahasiswa tersebut mencoba berpikir secara VC (Visual Constructed),
yaitu mencoba membentuk kerangka `jawaban' yang sebelumnya tidak pernah
ada dalam pikirannya.

Ketika pertanyaan saya sampai di masalah gaji, mata mereka bergerak ke
arah kanan bawah, yaitu K (Kinestetic). Karena masalah gaji merupakan
hal yang langsung menyentuh emosi mereka.

Ada hal yang unik disini. Ada satu pertanyaan tentang masa lalu mereka
yang saya tanyakan, namun mata mereka melirik ke arah kanan. Ditanya
tentang masa lalu, tapi jawabannya kok dicari di `masa depan'. Ini
menandakan mereka mencoba untuk berbohong.

Sebaliknya, ketika saya mencoba menanyakan satu pertanyaan tentang masa
depan, mata mereka melirik ke arah kiri. Ini berarti mereka mencoba
berpikir, adakah hal masa lalu di otaknya, yang bisa digunakan untuk
menjawab pertanyaaan di masa depan tersebut. Ini tidak salah, namun
menunjukkan kalau mereka kurang kreatif dalam menciptakan hal-hal baru.

Dalam sesi berikutnya, kesemua mahasiswa tersebut dikumpulkan dalam
suatu class session untuk final briefing. Banyak dari mereka yang kaget,
karena saya bisa menebak `inti' dari jawaban mereka. Saya katakan bahwa
saya bukan tukang sulap, saya hanya menebak dari gerakan bola mata
mereka. Saya sarankan pula bahwa selanjutnya mereka harus mulai melatih
bola mata mereka agar tetap fokus ke depan ketika berbicara dengan
seseorang, bukan hanya dalam proses interview, namun dalam semua situasi
perbincangan.

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan disini. Yang pertama adalah masalah
etika, dimana orang akan lebih suka diperhatikan ketika mereka
bercakap-cakap dengan anda. Yang kedua, bila anda jarang menatap
matanya, secara tidak langsung anda akan mengatakan `anda takut' kepada
lawan bicara anda, anda merasa inferior. Dan yang ketiga, orang akan
lebih mudah `membaca' anda jika mata anda bergerak- gerak, terutama jika
lawan bicara anda juga belajar tentang NLP.

Bagaimana dengan anda, sudahkah anda mempelajari teknik tersebut ? Akan
banyak berguna ketika anda berbicara dengan orang lain. Dengan
mengetahui arah gerakan mata mereka saja, anda akan mengetahui `isi hati
mereka' secara tidak langsung. Bagi anda sendiri, dengan pandangan yang
fokus ke depan, anda tidak akan `mudah' dibaca orang.

selamat mencoba.

Definisi Cinta

Kepada yang....

MASIH SINGLE,

Cinta ibarat kupu-kupu, makin kau kejar, makin ia menghindar.
Tapi bila kau biarkan ia terbang, ia akan menghampirimu disaat
kau tak menduganya.

Cinta bisa membahagiakanmu tapi sering pula menyakiti, tapi
cinta itu

hanya istimewa apabila kau berikan pada seseorang yang layak
menerima.

Jadi......tenang-tenang saja, jangan terburu-buru dan pilihlah
yang

terbaik.



Kepada yang....

RAGU-RAGU DENGAN PERNIKAHAN,

Cinta bukannya perkara mencari seseorang yang "Sempurna", tetapi
menemukan sesorang yang bisa menjadikan dirimu sempurna.



Kepada yang....

PLAYBOY/PLAYGIRL,

Jangan katakan "I Love u" bila tidak benar-benar peduli. Jangan
bicarakan soal-soal perasaan bila itu tidak benar-benar ada.
Jangan kau sentuh hidup sesorang bila kau hanya berniat main-
main dengannya. Jangan menatap kedalam mata bila yang kau
kerjakan hanya berbohong. Hal terkejam yang bisa dilakukan
adalah membuat seseorang jatuh cinta, padahal kau tidak berniat
sama sekali untuk menerimanya saat ia terjatuh.......



Kepada yang....

SUDAH MENIKAH,

Kalau cinta jangan katakan "ini salahmu!" tapi "Maaafkan aku
ya!" Jangan juga katakan "Kau dimana?" melainkan "Aku disini,
kenapa!" bukan "Kok bisa sih kamu begitu?" tapi "Aku
ngerti....."dan juga bukan "Seandainya kau......." akan tetapi
"Terimakasih ya........"



Kepada yang....

BERTUNANGAN,

Tolak ukur saling mencocoki bukanlah berapa lamanya waktu yang
kalian habiskan bersama, melainkan betapa baiknya kebersamaan
anda berdua



Kepada yang....

PATAH HATI,

Sakit..........patah hati........ Bertahan selama engkau
menginginkannya dan akan mengiris luka sedalam engkau
membiarkannya, tantangannya bukanlah bagaimana bisa mengatasi
rasa itu, melainkan apa yang bisa diambil sebagai pelajaran dan
hikmahnya.



Kepada yang....

BELUM PERNAH JATUH CINTA,

Bagaimana kalau jatuh cinta? Mau jatuh jatuhlah tapi jangan
sampai terjerumus, tetaplah konsisten? tapi jangan terlalu
ngotot, berbagilah dan jangan sampai sekali-kali tidak fair,
berpengertianlah dan cobalah untuk tidak menuntut, siap-siaplah
untuk terluka dan menderita tapi jangan kau simpan semua rasa
sakitmu jika itu benar-benar kau alami

Kepada yang....

INGIN MENGUASAI,

Hatimu patah melihat yang kau cintai berbahagia dengan orang
lain, tapi akan lebih sakit lagi mengetahui bahwa yang kau
cintai ternyata tidak berbahagia denganmu



Kepada yang....

TAKUT MENGAKUI,

Cinta menyakitkan bila kau putuskan hubungan dengan seseorang
tapi lebih sakit lagi bila seseorang memutuskan hubungan
denganmu, tapi cinta paling menyakitkan bila orang yang kita
cintai sama sekali tidak mengetahui perasaanmu terhadapanya.



Kepada yang....

BERTAHAN MENCINTAI SESEORANG YANG SUDAH PERGI,

Hal paling menyedihkan dalam hidup ialah bila kau bertemu
seseorang lalu jatuh cinta hanya kemudian pada akhirnya
menyadari bahwa dia bukanlah jodohmu dan kau telah menyia-
nyiakan bertahun-tahun untuk seseorang yang tidak layak. Kalau
sekarang ia sudah tidak layak 10 tahun dari sekarang pun ia juga
tak akan layak. Biarkan dia pergi, lupakanlah !!!!!!! uhuk...