Laman

Sabtu, 18 Juni 2011

Definisi Cinta

Kepada yang....

MASIH SINGLE,

Cinta ibarat kupu-kupu, makin kau kejar, makin ia menghindar.
Tapi bila kau biarkan ia terbang, ia akan menghampirimu disaat
kau tak menduganya.

Cinta bisa membahagiakanmu tapi sering pula menyakiti, tapi
cinta itu

hanya istimewa apabila kau berikan pada seseorang yang layak
menerima.

Jadi......tenang-tenang saja, jangan terburu-buru dan pilihlah
yang

terbaik.



Kepada yang....

RAGU-RAGU DENGAN PERNIKAHAN,

Cinta bukannya perkara mencari seseorang yang "Sempurna", tetapi
menemukan sesorang yang bisa menjadikan dirimu sempurna.



Kepada yang....

PLAYBOY/PLAYGIRL,

Jangan katakan "I Love u" bila tidak benar-benar peduli. Jangan
bicarakan soal-soal perasaan bila itu tidak benar-benar ada.
Jangan kau sentuh hidup sesorang bila kau hanya berniat main-
main dengannya. Jangan menatap kedalam mata bila yang kau
kerjakan hanya berbohong. Hal terkejam yang bisa dilakukan
adalah membuat seseorang jatuh cinta, padahal kau tidak berniat
sama sekali untuk menerimanya saat ia terjatuh.......



Kepada yang....

SUDAH MENIKAH,

Kalau cinta jangan katakan "ini salahmu!" tapi "Maaafkan aku
ya!" Jangan juga katakan "Kau dimana?" melainkan "Aku disini,
kenapa!" bukan "Kok bisa sih kamu begitu?" tapi "Aku
ngerti....."dan juga bukan "Seandainya kau......." akan tetapi
"Terimakasih ya........"



Kepada yang....

BERTUNANGAN,

Tolak ukur saling mencocoki bukanlah berapa lamanya waktu yang
kalian habiskan bersama, melainkan betapa baiknya kebersamaan
anda berdua



Kepada yang....

PATAH HATI,

Sakit..........patah hati........ Bertahan selama engkau
menginginkannya dan akan mengiris luka sedalam engkau
membiarkannya, tantangannya bukanlah bagaimana bisa mengatasi
rasa itu, melainkan apa yang bisa diambil sebagai pelajaran dan
hikmahnya.



Kepada yang....

BELUM PERNAH JATUH CINTA,

Bagaimana kalau jatuh cinta? Mau jatuh jatuhlah tapi jangan
sampai terjerumus, tetaplah konsisten? tapi jangan terlalu
ngotot, berbagilah dan jangan sampai sekali-kali tidak fair,
berpengertianlah dan cobalah untuk tidak menuntut, siap-siaplah
untuk terluka dan menderita tapi jangan kau simpan semua rasa
sakitmu jika itu benar-benar kau alami

Kepada yang....

INGIN MENGUASAI,

Hatimu patah melihat yang kau cintai berbahagia dengan orang
lain, tapi akan lebih sakit lagi mengetahui bahwa yang kau
cintai ternyata tidak berbahagia denganmu



Kepada yang....

TAKUT MENGAKUI,

Cinta menyakitkan bila kau putuskan hubungan dengan seseorang
tapi lebih sakit lagi bila seseorang memutuskan hubungan
denganmu, tapi cinta paling menyakitkan bila orang yang kita
cintai sama sekali tidak mengetahui perasaanmu terhadapanya.



Kepada yang....

BERTAHAN MENCINTAI SESEORANG YANG SUDAH PERGI,

Hal paling menyedihkan dalam hidup ialah bila kau bertemu
seseorang lalu jatuh cinta hanya kemudian pada akhirnya
menyadari bahwa dia bukanlah jodohmu dan kau telah menyia-
nyiakan bertahun-tahun untuk seseorang yang tidak layak. Kalau
sekarang ia sudah tidak layak 10 tahun dari sekarang pun ia juga
tak akan layak. Biarkan dia pergi, lupakanlah !!!!!!! uhuk...

Definisi Cinta

Kepada yang....

MASIH SINGLE,

Cinta ibarat kupu-kupu, makin kau kejar, makin ia menghindar.
Tapi bila kau biarkan ia terbang, ia akan menghampirimu disaat
kau tak menduganya.

Cinta bisa membahagiakanmu tapi sering pula menyakiti, tapi
cinta itu

hanya istimewa apabila kau berikan pada seseorang yang layak
menerima.

Jadi......tenang-tenang saja, jangan terburu-buru dan pilihlah
yang

terbaik.



Kepada yang....

RAGU-RAGU DENGAN PERNIKAHAN,

Cinta bukannya perkara mencari seseorang yang "Sempurna", tetapi
menemukan sesorang yang bisa menjadikan dirimu sempurna.



Kepada yang....

PLAYBOY/PLAYGIRL,

Jangan katakan "I Love u" bila tidak benar-benar peduli. Jangan
bicarakan soal-soal perasaan bila itu tidak benar-benar ada.
Jangan kau sentuh hidup sesorang bila kau hanya berniat main-
main dengannya. Jangan menatap kedalam mata bila yang kau
kerjakan hanya berbohong. Hal terkejam yang bisa dilakukan
adalah membuat seseorang jatuh cinta, padahal kau tidak berniat
sama sekali untuk menerimanya saat ia terjatuh.......



Kepada yang....

SUDAH MENIKAH,

Kalau cinta jangan katakan "ini salahmu!" tapi "Maaafkan aku
ya!" Jangan juga katakan "Kau dimana?" melainkan "Aku disini,
kenapa!" bukan "Kok bisa sih kamu begitu?" tapi "Aku
ngerti....."dan juga bukan "Seandainya kau......." akan tetapi
"Terimakasih ya........"



Kepada yang....

BERTUNANGAN,

Tolak ukur saling mencocoki bukanlah berapa lamanya waktu yang
kalian habiskan bersama, melainkan betapa baiknya kebersamaan
anda berdua



Kepada yang....

PATAH HATI,

Sakit..........patah hati........ Bertahan selama engkau
menginginkannya dan akan mengiris luka sedalam engkau
membiarkannya, tantangannya bukanlah bagaimana bisa mengatasi
rasa itu, melainkan apa yang bisa diambil sebagai pelajaran dan
hikmahnya.



Kepada yang....

BELUM PERNAH JATUH CINTA,

Bagaimana kalau jatuh cinta? Mau jatuh jatuhlah tapi jangan
sampai terjerumus, tetaplah konsisten? tapi jangan terlalu
ngotot, berbagilah dan jangan sampai sekali-kali tidak fair,
berpengertianlah dan cobalah untuk tidak menuntut, siap-siaplah
untuk terluka dan menderita tapi jangan kau simpan semua rasa
sakitmu jika itu benar-benar kau alami

Kepada yang....

INGIN MENGUASAI,

Hatimu patah melihat yang kau cintai berbahagia dengan orang
lain, tapi akan lebih sakit lagi mengetahui bahwa yang kau
cintai ternyata tidak berbahagia denganmu



Kepada yang....

TAKUT MENGAKUI,

Cinta menyakitkan bila kau putuskan hubungan dengan seseorang
tapi lebih sakit lagi bila seseorang memutuskan hubungan
denganmu, tapi cinta paling menyakitkan bila orang yang kita
cintai sama sekali tidak mengetahui perasaanmu terhadapanya.



Kepada yang....

BERTAHAN MENCINTAI SESEORANG YANG SUDAH PERGI,

Hal paling menyedihkan dalam hidup ialah bila kau bertemu
seseorang lalu jatuh cinta hanya kemudian pada akhirnya
menyadari bahwa dia bukanlah jodohmu dan kau telah menyia-
nyiakan bertahun-tahun untuk seseorang yang tidak layak. Kalau
sekarang ia sudah tidak layak 10 tahun dari sekarang pun ia juga
tak akan layak. Biarkan dia pergi, lupakanlah !!!!!!! uhuk...

Delapan Kado Terindah

Aneka kado ini tidak dijual di toko. Anda bisa
menghadiahkannya setiap saat, dan tak perlu membeli !
Meski begitu, delapan macam kado ini adalah hadiah
terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang Anda
sayangi.

KEHADIRAN
Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang
tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir
dihadapannya lewat surat,telepon, foto atau faks.
Namun dengan berada disampingnya. Anda dan dia dapat
berbagi perasaan, perhatian , dan kasih sayang secara
lebih utuh dan intensif. Dengan demikian, kualitas
kehadiran juga penting. Jadikan kehadiran Anda sebagai
pembawa kebahagian.
NB.: pantes ya.. setiap kali hari raya keagamaan,
orang selalu berbondong-bondong mudik...

MENDENGAR
Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini, sebab,
kebanyakan orang lebih
suka didengarkan, ketimbang mendengarkan. Sudah lama
diketehui bahwa keharmonisan hubungan antar manusia
amat ditentukan oleh kesediaan saling mendengarkan.
Berikan kado ini untuknya. Dengan mencurahkan
perhatian pada segala ucapannya, secara taklangsung
kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan
hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan Anda
dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap
utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu
menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia
menuntaskannya. Ini memudahkan Anda memberi tanggapan
yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi
atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasihpun akan
terdengar manis baginya.

D I A M
Seperti kata-kata, didalam diam juga ada kekuatan.
Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir, atau
membingungkan orang. Tapi lebih dari segalanya. Diam
juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang
karenamemberinya \" ruang\". Terlebih jika sehari-hari
kita sudah terbiasa gemar menasihati, mengatur,
mengkritik bahkan mengomeli.

KEBEBASAN
Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak
penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang
bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang
jika kita selalu mengekangnya ? Memberi kebebasan
adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan
bukanlah, \"Kau bebas berbuat semaumu.\" Lebih dalam
dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya
kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala
hal yang ia putuskan atau lakukan

KEINDAHAN
Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi
tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik ?
(eh..)Tampil indah dan rupawan juga merupakan kado
lho. Bahkan tak salah jika Anda mengkadokannya tiap
hari ! Selain keindahan penampilan pribadi, Anda pun
bisa menghadiahkan keindahan suasana dirumah. Vas dan
bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan
yang tertata indah, misalnya.

TANGGAPAN POSITIF
Tanpa, sadar, sering kita memberikan penilaian negatif
terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yang kita
sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya
dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba
hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan
tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu
terakhir anda mengucapkan terima kasih atas segala hal
yang dilakukannya demi Anda. Ingat-ingat pula,
pernahkah Anda memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima
kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf ), adalah
kado cinta yang sering terlupakan.

KESEDIAAN MENGALAH
Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran.
Apalagi sampai menjadi cekcok yang hebat. Semestinya
Anda pertimbangkan, apa iya sebuah hubungan cinta
dikorbankan jadi berantakan hanya gara-gara persoalan
itu? Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap
memberikan kado \" kesediaan mengalah\". Okelah, Anda
mungkin kesal atau marah karena dia telat datang
memenuhi janji. Tapi kalau kejadiannya baru sekali
itu, kenapa mesti jadi pemicu pertengkaran yang
berlarut-larut ? Kesediaan untuk mengalah sudah dapat
melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari
bahwa tidak ada manusia yang sempurna didunia ini.

SENYUMAN
Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa.
Senyuman,terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa
menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat
dalam keputus asaan. pencerah suasana muram, bahkan
obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan
isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling
kita. Kapan terakhir kali anda menghadiahkan senyuman
manis pada orang yang dikasihi ?

Metamorfosis

Ada seorang anak bertanya kepada ibunya, “Mama, mau jadi apa kalau Mama sudah besar?”. Sang ibu kaget mendengar pertanyaan yang cukup polos namun cukup menyentuh itu. Apalagi pertanyaan itu keluar dari seorang anak yang masih belum tahu arti sebuah cita-cita. “Mama katakan saja, lanjut anak tadi, “bahwa Mama bisa menjadi apa saja yang Mama inginkan” Katanya, karena melihat kebingungan ibunya.

Petikan dialog di atas berasal dari salah satu kisah dalam buku Chicken Soup for the Woman’s Soul.

Unik, memang. Pertanyaan di atas ditanyakan kepada orang yang sudah dewasa: ibu. Sebab mayoritas pendapat mengatakan pertanyaan semacam itu hanya pantas ditanyakan kepada anak yang masih polos atau beranjak dewasa. Masa dewasa adalah terminal terakhir dan sudah bukan masanya untuk bercita-cita; orang dewasa hanya menekuni aktifitasnya sehari-hari, tanpa bercita-cita.

Ada kata bijak “manusia terbang dengan cita-citanya seperti burung terbang dengan sayapnya”; cita-cita adalah motifator seseorang untuk berjuang dalam hidup. Alih-alih jangan memahami cita-cita sebagai jabatan strategis atau profesi bergengsi.

Manusia bukanlah ulat yang sudah tentu akan berubah menjadi kepompong yang pada gilirannya berubah menjadi kupu-kupu, meski ia tidak pernah mencita-citakan hal itu. Sedangkan metamorfosis manusia tergantung pada manusia sendiri. Alangkah naif bila manusia berhenti bercita-cita, sedangkan hidup terlalu kaku untuk dihadapi dengan santai; tanpa semangat cita-cita.

Organisasi semacam Hizbut Tahrir, mungkin, tidak terlalu idealis bila mereka mencita-citakan Negara Islam, disamping sebuah tuntutan untuk merealisasikan sebuah doktrinitas. Karena cita-cita menurut mereka (dan sebetulnya juga menurut kita) tak ubahnya niat; maksud suci berupa upaya realitatif dari sebuah ajaran.

Adalah Theodore Herzl –the father of modern Zionism-, seorang Zionis yang begitu gigih memperjuangkan berdirinya Negara Nasional Yahudi, walaupun para rabi Yahudi saat itu membantahnya hingga mengeluarkan pernyataan “usaha yang dilakukan oleh orang-orang Zionis untuk mendirikan negara Yahudi di Palestina adalah menyalahi janji-janji Messianik dan Yudaisme”. Kenyataannya, keinginan Herzl “Sang Penjagal Tuhan” itu tercapai dengan diselenggarakannya Kongres Zionis pertama di Basel Swiss dan dilaksanakannya Deklarasi Balfour yang pertama pada 11 Desember tahun 1917, sebagai buah pemikiran kontroversinya beberapa abad setelah dia meninggal dunia.

Begitupun dengan romantisme kepemimpinan. Mendambakan pemimpin yang dapat melaksanakan amanat rakyat dengan jujur dan adil adalah sebuah cita-cita.

Walaupun hidup ini tak selalu menang, berusaha adalah sebuah keniscayaan untuk tidak menarik cita-cita ke dalam kantong sampah idealisme yang selanjutnya akan beralih profesi sebagai “purnawirawan” atau “mantan” cita-cita yang terlupakan.

Beberapa kali Indonesia telah melaksanakan pemilihan umum. “Media obral janji” atau (lebih halusnya) kampanye telah dilakukan. Namun, di mana keadilan berada? Kemiskinan ada di kanan-kiri kita, tindak kriminal –walau hal itu adalah hukum alam- semakin merajalela. Banyak kasus yang tidak diketahui jutrungnya. Apa ini moralitas Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim?

Yakinkah kita bahwa ketidakberesan pada multilini saat ini telah mencapai klimaksnya, sebagaimana yang telah menjadi sunnatullah bahwa setiap sesuatu akan mengalami masa klimaks dari dua sisi: kehancuran dan kemajuan? Jawabannya adalah kita sendiri, masihkah kita punya cita-cita untuk memperbaiki moralitas sosial atau kita akan patuh seperti Saturnalia yang digambarkan oleh Fredrich W. Netzsche dalam pengantarnya di The Gay Science-nya; selalu sabar dengan penindasan, manut dengan segala kediktatoran. Dengan kata lain pasrah tanpa cita-cita. Pada situasi inilah kita tak lebih dari seekor ulat.

Keterkejutan kita pada pertanyaan seorang bocah di atas adalah gladi resik dari ketidakpunyaan kita terhadap cita-cita ketika sudah dewasa dan keyakinan kita pada ‘ajaran’ yang mengatakan bahwa cita-cita hanya dimiliki oleh anak polos. Akankah keyakinan itu akan kita pelihara sehingga beranak-pinak. Kalau memang tidak, mengapa kita –yang telah dewasa- akan berhenti untuk bercita-cita? (Fafa)