Laman

Minggu, 07 Oktober 2018

Jangan Lakukan Ini di Bulan Muharram karena Dosanya…

Jangan Lakukan Ini di Bulan Muharram karena Dosanya…

Ya Ahbabal Kirom,
KITA tentu sudah mengetahui bahwasanya bulan Muharram merupakan salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Di bulan ini Allah melimpahkan kemuliaan dan keberkahannya jauh lebih besar daripada bulan-bulan lainnya. Maka, kita harus mampu memanfaatkan bulan ini dengan sebaik-baiknya.
Ketika kita melakukan suatu amalan kebaikan, maka Allah akan melipatgandakannya.

Tentu, hal ini juga terjadi di bulan lain selain bulan Muharram. Bedanya, jika di bulan lain melakukan perbuatan maksiat dihitung satu dosanya, nah di bulan ini, dosanya lebih besar.

Menurut Imam Qatadah Rahimahullaah, bahwa kezaliman pada bulan-bulan haram lebih besar dosanya daripada berbuat zalim di selainnya. Walaupun perbuatan zalim (dosa) secara keseluruhan adalah perkara besar (dosa besar), tapi Allah melebihkan perkara sesuai dengan kehendak-Nya. Sebagaimana Allah telah memilih hamba-hamba pilihan dari makhluk-Nya. Dia telah memilih beberapa dari malaikat sebagai rasul, begitu dari antara manusia sebagai rasul (utusan-Nya). Dia memilih dari beberapa kalam-Nya sebagai bahan untuk berdzikir kepada-Nya. Dia juga memilih dari beberapa tanah di bumi ini sebagai masjid. Dia juga telah memilih bulan Ramadhan dan bulan-bulan haram dari beberapa bulan yang ada. Dia telah memilih hari Jum’at dari sejumlah hari dan memilih Lailatul Qadar dari beberapa malam. Maka agungkan apa yang telah Dia agungkan, karena sesungguhnya mulia dan agungnya sesuatu tergantung pada pengagungan Allah terhadapnya pada sisi orang yang paham lagi berakal,” (Ringkasan Tafsir QS. Al-Taubah: 36 dari Tafsir Ibnu Katsir).

Maka, dapat kita ketahui bahwa jika kita berbuat maksiat di bulan ini, maka balasannya akan berlipat ganda, layaknya pahala yang dilipatgandakan. Oleh sebab itu, jika kita tak ingin memperoleh siksaan yang amat pedih akibat berbuat dosa di bulan ini, maka jangan pernah melakukannya. Jagalah diri kita dari perbuatan maksiat. Jangan menyekutukan Allah, durhaka pada orang tua,
minum hamar, judi, berzina, sumpah palsu, riba, memutuskan silaturrahim, meningalkan sholat, menuduh istri berzinah tanpa saksi, istri minta cerai pada suami tanpa alasan, serta gemar menebarkan berita palsu ( hoaks ), serta mengajak orang bermaksiat.

Larangan berbuat dosa di bulan Muharram, bukan berarti kita diperbolehkan melakukannya di bulan lain. Tentu saja, perbuatan maksiat itu dilarang. Melakukan perbuatan itu di bulan lain juga akan memperoleh ganjarannya. Tetapi, jika sampai melakukan perbuatan terlarang di bulan ini, maka hukumannya/dosanya/balasannya akan dilipatgandakan.
Wallahu ‘alam

Khutbah Jumat : Rokok Merugikan Umat Islam

DIBACA SAMPAI HABIS YA...BIAR TIDAK SALAH PAHAM..

PARA PEROKOKLAH YG BIKIN BANGKRUT UMMAT ISLAM

🌹Khotbah Simple tapi Mengena !🌹

Khutbah Jumat kemarin di MRPI simple, tapi sangat mengena. Khatib adalah Prof. Dr. H. Yunasril, M.A., dosen UIN Jakarta Syarif Hidayatullah.

Menurut beliau, semangat pemberdayaan ekonomi umat belakangan ini yg dimotori alumni 212 sangatlah bagus dan perlu diapresiasi. Tapi ada satu hal yg kita tidak boleh lupa bahwa SELAMA UMAT ISLAM MASIH MEROKOK, maka SELAMANYA ekonomi umat akan terserap dengan mudah ke para TAIPAN/CUKONG ROKOK.

Ilustrasinya begini, jumlah rokok yg terjual setiap hari di Indonesia mencapai 90 juta bungkus. Yakinlah kita bahwa setidaknya 80% dari itu pembelinya adalah umat Islam. Bila satu bungkus rokok dibeli seharga Rp 10.000 (meski kenyataannya harga sebungkus rokok sudah di atas itu), maka setiap hari Rp 900 milyar uang masuk kantong para pemilik industri tembakau.

Bila sehari Rp 900 milyar terbakar, maka dalam 4 hari saja jumlahnya mencapai Rp 3,6 trilyun rupiah. Bandingkan dengan total jumlah WAZIS yg terkumpul dari semua LAZIS di tahun 2016 di seluruh Indonesia yg "hanya" Rp 3,7 trilyun, itu artinya jumlah ZIS yg dikumpulkan dengan susah payah selama satu tahun penuh ternyata sama besarnya dengan uang yg "dibakar" lewat rokok selama 4-5 hari saja!!  Ini adalah perbandingan yg luar biasa mencengangkan!!

Seandainya umat Islam kompak dengan penuh kesadaran berhenti merokok selama satu pekan saja, maka lihat berapa uang rokok tersebut bila disisihkan utk dana pemberdayaan umat. Luar biasa, 'kan? Bagaimana bila umat Islam berhenti merokok sama sekali dan uang rokok kompak disisihkan utk dana pemberdayaan ekonomi umat? Yakinlah insyaAllah umat Islam akan maju.

Siapa saat ini yang mayoritas menguasai industri rokok dari hulu hingga hilir? Tentu kita tahu jawabannya. Mereka itu 40-50 tahun lalu disebut sebagai tauke atau cukong dengan kepemilikan satu gudang tembakau dan satu pabrik rokok. Sekarang ini, anak-cucu mereka bukan lagi sekedar cukong atau tauke, melainkan mereka sekarang disebut taipan atau konglomerat. Cek saja, dari data Majalah Forbes, berapa dari mereka yg masuk 50 besar orang terkaya di Indonesia atau bahkan Asia?  Mereka jadi besar tidak lain dari hasil rokok yg dibeli oleh puluhan juta umat Islam.

Sekarang mereka bilang sebagai taipan, mereka besar bukan dari rokok saja.  Sekarang mereka punya pertambangan besar, real estate/properti raksasa, hingga perkebunan yg luas. Padahal semua itu modalnya didapat dari hasil industri tembakau juga. Sampai sekarang industri tembakau masih jadi pemasukan utama mereka. Selama umat tetap merokok, maka mereka akan terus semakin kaya!

Lihatlah, buruh tembakau adalah buruh yg --maaf-- hidup mengenaskan. Mereka miskin di bawah kaki para taipan yg luar biasa kaya. Siapa para buruh tembakau ini? Mereka mayoritas umat Islam juga. Padahal bos-bos mereka kaya raya dari hasil jual rokok yg dibeli umat Islam.

Para pecandu rokok sulit percaya bahwa rokok itu beracun dan bisa membunuh penghisapnya pelan2. Bila ada makanan atau minuman pada kemasannya ditulis "Beracun dan Membunuh", maka orang nggak ada yg berani beli dan memakannya. Anehnya, biarpun pada kemasan rokok sudah ditulis demikian, tetap saja orang beli dan menghisapnya tanpa ragu.

Jadi umat Islam harus berhenti merokok SEKARANG JUGA! Alasannya bukan karena kesehatan, tapi alasan pemberdayaan ekonomi umat! Kalo alasan kesehatan 'kan para perokok sudah nggak percaya, meski sudah dibilang bahwa para taipan dan cukong itu sendiri tidak mau menghisap rokok yg mereka jual. Alasan PEMBERDAYAAN UMAT saat ini jauh lebih relevan utk berhenti merokok.

Berhentilah merokok sekarang juga dan sisihkan uang rokok tersebut secara berjamaah utk membangun perekonomian umat. Ekonomi umat harus dibangun secara bersyarikat, seperti halnya Syarikat Dagang Islam (SDI) yang dibangun oleh H. Samanhudi di Surakarta pada tahun 1911. Jadi sudah lebih dari satu abad lalu tokoh umat Islam mempelopori pemberdayaan umat secara bersyarikat atau berjamaah, tidak bisa ekonomi dibangun sendiri-sendiri. Umat Islam tinggal mencontoh dan melanjutkan apa yang sudah pernah dilakukan oleh SDI H. Samanhudi di masa lalu.

(disarikan dari Khutbah Jumat oleh Prof. Dr. H. Yunasril Ali, M.A. di Masjid Raya Pondok Indah hari Jumat, 10 November 2017)

Menyambut Tahun Hijriyah 1440

Menyambut Tahun Hijriyah 1440

Ya Ahbabal Kirom,
"ORANG BAIK" ITU BANYAK TEMAN,  TETAPI "PENYERU KEBAIKAN" KADANG-KADANG PERTEMANAN MENJADI RETAK.


>> Imam Ibnu Qudamah pernah ditanya, "Apa bedanya Orang Baik (Shalih) & Penyeru Kebaikan (Mushlih)?"

Beliau menjawab:

 الصالح خيره لنفسه والمصلح خيره لنفسه ولغيره.

1.Orang Baik (Shalih), melakukan kebaikan untuk dirinya, sedangkan Penyeru Kebaikan (Muslih) mengerjakan kebaikan untuk dirinya dan untuk orang lain,

الصالح  تحبُه الناس. والمصلح تعاديه الناس .

2. Orang Baik, dicintai manusia, Penyeru Kebaikan dimusuhi manusia,

>> Beliau ditanya lagi oleh muridnya, "Kenapa demikian?"

Jawabnya:

الحبيب المصطفى(صلى الله عليه وسلم) قبل البعثة أحبه قومه  لأنه صالح .

Rasulullah sebelum diutus sebagai Rasul, beliau dicintai oleh kaumnya karena beliau adalah orang baik.

ولكن لما بعثه الله تعالى صار مصلحًا فعادوه وقالوا ساحر كذاب مجنون.

Namun ketika Allah ta'ala mengutus nya sebagai Penyeru Kebaikan, kaum nya langsung memusuhinya dengan menggelarinya sebagai Tukang sihir, Pendusta, Gila, dll.

>> Ibnu Qudamah kemudian menambah kan:
 لأن المصلح يصطدم بصخرة
أهواء من يريد أن يصلح من فسادهم

Karena Penyeru Kebaikan 'menyikat' batu besar nafsu angkara dan memperbaikinya dari kerusakan.

Itulah sebabnya kenapa Luqman al Hakim menasihati anaknya agar BERSABAR ketika melakukan perbaikan, karena dia pasti akan menghadapi permusuhan. Disebutkan dalam Al Quran:

يا بني أقم الصلاة وأمر بالمعروف وانهَ عن المنكر واصبر على ما أصابك.

"(Lukman berkata) Hai anakku tegakkan shalat, perintahkan kebaikan, laranglah kemungkaran, dan bersabar lah atas apa yang menimpamu."

>> Berkata Ahlul Ilmi:

مصلحٌ واحدٌ أحب إلى الله من آلاف الصالحين.

"Satu penyeru kebaikan lebih dicintai Allah daripada ribuan orang baik (yang tidak menyerukan kebaikkan)."

Sesungguhnya melalui penyeru kebaikan itulah, Allah menjaga umat ini. Sedang orang baik hanya cukup menjaga dirinya sendiri.

_Maka marilah kita berusaha dengan sungguh-sunguh menjadi orang baik dan penyeru kebaikan. Menjadi orang soleh dan penyeruh kesolehan. Menjadi orang bijak dan penyeru kebijakan. Menjadi orang arif dan penyeru ke arifan.
Menjadi orang cerdas dan penyeru kecerdasan. Menjadi orang empati dan penyeru keempatian. Menjadi orang yg rendah hati dan penyeruh kerendah hatian. Menjadi orang yg jujur dan penyeru kejujuran.

Dalil Puasa Muharram

Puasa 1 Muharram 1440 Adakah Dalilnya ?

Ya Ahbabal Kirom,
Tgl 1 Muharram 1440 Hijriah jatuh pada 11 September 2018.
Bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriah. Datangnya bulan Muharram berarti bergantinya tahun Hijriah.
Bulan Muharram diyakini sebagai bulan mulia dan menjadi waktu yang sangat baik untuk meningkatkan iman dan amal kebaikan diantaranya berpuasa pada 9 dan 10 Muharram. Namun, ada pula orang-orang yang berpuasa lebih awal yaitu pada 1 Muharram.

Lantas apa hukum puasa 1 Muharram?
Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أفضل الصيام بعد رمضان ، شهر الله المحرم
“Sebaik-baik puasa setelah Ramadlan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR. Muslim 1163).
Hadis ini merupakan dalil dianjurkannya memperbanyak puasa selama Bulan Muharam dg tanpa menyebutkan tglnya.

An-Nawawi mengatakan,
تصريح بأنه أفضل الشهور للصوم
”Hadis ini menegaskan bahwa Muharam adalah bulan yang paling utama untuk puasa.” (Syarh Shahih Muslim, 8/55).

Sa'id bin Jabir meriwytkn dari Ibu Abbas ra, dimana ia berkata :
"Nabi saw. datang ke Madinah dan mendapatkn orang-orang Yahudi puasa
Pada hari 'Asyura ; kemudian beliau bertanya kpd mereka tentang masalah itu, mereka lantas menjawab : "Sesungghnya hari ini adalah hari dimana Allah menyelamatkan Nabi Musa dan Bani Isra'il atas kekejaman & pembunuhan Raja Fir'aun, maka kami berpuasa pada hari ini utk
mengagungkannya." Nabi saw. bersabda : "Kami lebih berhaq dan pantas utk mengikuti Nabi Musa dari pada kamu." Kemudian
beliau menyuruh para sahabatnya utk berpuasa pada hari 'Asyura'.

Dalam riwayat lain, : "Bedakanlah puasa kamu di hari 'asyura' dg yahudi. Puasa sebelum atau sesudahnya."

Puncak puasa bulan muharam 1440 adalah di hari 'Asyura. Dua hari sebelum atau sesudahnya di hari ke sepuluh bulan muharam.