Laman

Minggu, 12 Juni 2011

My Birthday My Wishday

Ya Tuhanku
Hari ini Kau terbitkan aku
Ke Marcapada jagat raya yang penuh
sesak dengan rasa ragu

Kemarin Kau ciptakan aku
Dari gumpalan tanah dan batu-batu
Kau bentuk segumpal darah menjadi kalbu
Kau simpan yakin dan ragu

Kuucapkan puji pada-Mu
Tuhan Yang Maha Satu
Anugrahkan sayang dan rindu
lewat antara ayah dan ibu

Kau besarkan aku dengan cinta
Asuh penuh sayang dan cita
Suci jiwa hilangkan dosa
Ajari dengan ibrah bijaksana tepiskan siksa

Ya Tuhanku
segala puji bagi-Mu
Kau percayakan ruh dan sukma
Selikur orang menghitung
Kupanjatkan harap
Kumohonkan do'a

Biarlah cinta kau tebarkan
Tersiram air-air sukma
Tumbuh buah mekarlah bunga
Bentuk ladang wujudkan taman

Biarlah surya terus bersinar
jangan Kau akhiri dengan senja
Biarlah kuhirup angin semilir
Berhias diri dengan harum bunga-bunga


Ya Tuhanku
Dzat Yang Maha Tahu
Sukma berakar kalbu
Kosong tanpa isi sesuatu
Penuhilah dengan sayang dan rindu
Disiram Dewi dengan air bunga tujuh

Tuhanku
Dibalik sendiri ku punya asa
Air mengalir air, angin berhembus angin
Rindu dibuai rindu, cinta berbuah cinta


Cicadas, 8 Maret 1998

Bukan Fatamorgana

Tak kubawa kilauan berlian
Tak kupunya pancaran kuning sinar emas
Tiada gemerincing lonceng-lonceng perak
Tak kugenggam cincin-cincin bermata intan

Tak kuucapkan gunung kusulap berubah emas
Atau lautan jadi susu, begitupun sungai-sungai
Tak kujanjikan indahnya taman surgawi
Semerbak harum bunga-bunga kertas

Tak kutampakkan fatamorgana
Padang pasir berubah hijau nan ceria
Atau bulan berwujud surya
Atau bintang-bintang turun ke dunia

Ku tak punya semua itu, juga tak mampu
Ada hanya cinta dalam kalbu
Bermekaran bunga-bunga biru
Persembahan untukmu

Kupunya hanya seonggok rindu
Yang pasti berbuah madu
Obat lidahmu getir dan pilu
Dihari sepi penglipur haru

Kutanamkan buah sayang
Bermekaran berwarna nan cemerlang
Penghapus air mata kala berlinang
Rubah gundah menjadi senang

Aku pun punya harap
Digenggam bersama besar dan mantap
Kita biarkan sinar sang surya
Tak tersibakkan kelabunya senja

Sajak Cinta


Rupa apakah kau ini ?
ah, kau, selalu mengelilingiku
Mengusap wajah dan memijat pundakku

aku pun dikejar cinta
tapi ku berlari tuk mengejar cinta
yang juga berlari mengejar cinta

Ah, cinta ...
Apa pula kau ini ?

ku ditarik cinta
tapi kuberkelit menarik cinta
yang juga berkelit menarik cinta


cinta ... cinta ...
oh, kau rupanya

aku diraba cinta
lalu kuraba lagi cinta
yang juga meraba cinta

Cinta ...
ah kau ini,
aku tak tahu !?!

Katanya Tentang Cinta

Hidup adalah sebuah maha misteri,
setiap insan yang diberi hak untuk menikmatinya tak akan pernah tahu
kenapa ia hidup, bagaimana ia hidup dan apa
yang akan menimpa dalam kehidupannya
Keberlangsungan kehidupan
dari awal hingga kini hanyalah
sebuah anugerah Sang ‘Kuasa’
yang telah menurunkan setetes cintanya
demi yang namanya manusia
Cinta yang ada telah terbukti
dapat mempertahankan keberlangsungan ekosistem dan
melahirkan mata rantai kasih
yang membuahkan ketentraman, keadilan dan kesejahteraan

Sejarah telah mengatakan kepada kita,
bahwa hidup yang besar akan dapat dipertahankan
dengan sebuah kebesaran cinta,
karena Tuhan membiarkan semua yang ada di dunia ini
tiada lain hanyalah karena cinta-Nya
Tapi cintapun akan berubah menjadi ‘changer power’
yang dapat merubah semua tatanan sistem
jika cinta itu ditempatkan bukan pada tempatnya,
atau jika sudah dikondisikan untuk berpihak …