10 Hal Yg Harus Diketahui Seorang Pembohong.
Ya Ahbabal Kirom,
Seorang pembohong dekat kpd kemaksiatn atau dosa. Kemaksiatan dekat pada neraka. Seorang pembohong di catat oleh Allah sebagai pembohong.
Menurut pakar pisikologi ada beberapa hal fundamental yang dimiliki oleh seorang pembohong:
1. Ekspresif dan pintar akting.
Tentu kita sudah tahu, aktor yang baik adalah pembohong yang baik. Ak tor yang baik terlihat sedemikian menyatu dengan hal yang diperankannya meski sangat jauh dari sikap diri aslinya. Perilaku yang ekspresif dari seorang pembohong akan memberikan kesan yang baik sehingga ia lebih mudah membelokkan berbagai fakta dengan kebohongan yang diektingkannya.
2. Kepercayaan diri.
Seorang yang berbohong memiliki keyakinan diri yang tinggi bahwa ia mampu membohongi obyek yang sedang dibohonginya. Sedikit saja ketidakpercayaan diri akan merusak bangunan kebohongan yang ditampilkannya.
Dalam percakapan, seorang pembohong cenderung mendominasi, namun memiliki kemampuan pula untuk terlihat rileks, santai, berisi, dan percaya diri.
3. Pengalaman.
Kebiasaan berbohong akan sangat membantu seorang pembohong untuk mengendalikan emosi dan perasaannya sendiri terkait kebohongannya. Semakin sering berbohong, semakin rendah peluang seseorang merasa bersalah akan kebohongannya.
4. Penampilan wajah dan fisik yang menarik.
Demikianlah evolusi kognitif kita, terlepas dari adil atau tidak, orang-orang yang ganteng dan cantik cenderung dipandang orang jujur daripada mereka yang berpenampilan buruk.
5. Pembicara yang handal.
Seorang pembohong seringkali bermain-main dalam verbalitas dalam banyak pilihan kata. Kemampuan mengolah kata yang baik akan memberikan waktu bagi seorang pembohong untuk membuat kebohongannya menjadi lebih meyakinkan. Dalam membangun cerita bohongnya, seorang pembohong cenderung membelokkan fakta daripada membuat cerita baru yang sama sekali baru. Kebohongan yang tak jauh dari kenyataan, melalui tambalan-tambalan verbal atas informasi, cenderung lebih tak menyedot energi dan pemikiran dalam membangun sebuah bangunan kebohongan.
6. Persiapan yang baik.
Katanya, kebohongan yang diucapkan seribu kali bisa jadi kebenaran. Dengan persiapan dan latihan seorang pembohong akan menjadi lancar dan lincah sehingga berbagai kepalsuan semakin tak terlihat oleh pendengar.
7. Kemampuan kamuflase perasaan hati sendiri.
Seseorang pembohong percaya akan perasaan diri sendiri sebelum mampu membohongi orang lain. Mereka yang terbiasa jujur dan tak mampu melakukan kamuflase emosi sendiri cenderung akan menampilkan perilaku, mimik wajah, dan bahasa tubuh yang berlawanan dengan apa yang diutarakannya secara verbal.
8. Kecerdasan, kreativitas, dan kemampuan berfikir cepat.
Berbagai jeda bicara seperti “mmmm”, “…eee”, dan sebagainya seringkali diungkap sebagai sinyal kebohongan oleh orang lain. Seseorang pembohong sangat kreatif dan cepat dapat menguasai keadaan tiap kali ada muncul ketakpercayaan orang lain akan kebohongannya.
9. Daya ingat yang baik.
Biasanya sebuah kebohongan di-back up oleh banyak kebohongan lain. Sedikit saja inkonsistensi dalam bangunan cerita kebohongan seseorang akan sangat berbahaya bagi seorang pembohong. Seorang pembohong yang memiliki daya ingat yang baik akan berbagai cerita dan bangunan kebohongan yang ia sedang yakinkan pada orang lain.
10. Responsif dan sensitif.
Seorang pembohong tanggap dan peka terhadap kecurigaan yang mungkin timbul dari orang yang sedang dibohongi. Semakin peka seseorang akan hal ini akan memberikan peluang baginya untuk mengantisipasi dan menyusun strategi baru saat tiap kali kecurigaan mulai muncul pada dirinya.
Smg Allah membersihkan lisan dan hati kita serta melindunginya dari kebohongan. Amin....
Ya Ahbabal Kirom,
Seorang pembohong dekat kpd kemaksiatn atau dosa. Kemaksiatan dekat pada neraka. Seorang pembohong di catat oleh Allah sebagai pembohong.
Menurut pakar pisikologi ada beberapa hal fundamental yang dimiliki oleh seorang pembohong:
1. Ekspresif dan pintar akting.
Tentu kita sudah tahu, aktor yang baik adalah pembohong yang baik. Ak tor yang baik terlihat sedemikian menyatu dengan hal yang diperankannya meski sangat jauh dari sikap diri aslinya. Perilaku yang ekspresif dari seorang pembohong akan memberikan kesan yang baik sehingga ia lebih mudah membelokkan berbagai fakta dengan kebohongan yang diektingkannya.
2. Kepercayaan diri.
Seorang yang berbohong memiliki keyakinan diri yang tinggi bahwa ia mampu membohongi obyek yang sedang dibohonginya. Sedikit saja ketidakpercayaan diri akan merusak bangunan kebohongan yang ditampilkannya.
Dalam percakapan, seorang pembohong cenderung mendominasi, namun memiliki kemampuan pula untuk terlihat rileks, santai, berisi, dan percaya diri.
3. Pengalaman.
Kebiasaan berbohong akan sangat membantu seorang pembohong untuk mengendalikan emosi dan perasaannya sendiri terkait kebohongannya. Semakin sering berbohong, semakin rendah peluang seseorang merasa bersalah akan kebohongannya.
4. Penampilan wajah dan fisik yang menarik.
Demikianlah evolusi kognitif kita, terlepas dari adil atau tidak, orang-orang yang ganteng dan cantik cenderung dipandang orang jujur daripada mereka yang berpenampilan buruk.
5. Pembicara yang handal.
Seorang pembohong seringkali bermain-main dalam verbalitas dalam banyak pilihan kata. Kemampuan mengolah kata yang baik akan memberikan waktu bagi seorang pembohong untuk membuat kebohongannya menjadi lebih meyakinkan. Dalam membangun cerita bohongnya, seorang pembohong cenderung membelokkan fakta daripada membuat cerita baru yang sama sekali baru. Kebohongan yang tak jauh dari kenyataan, melalui tambalan-tambalan verbal atas informasi, cenderung lebih tak menyedot energi dan pemikiran dalam membangun sebuah bangunan kebohongan.
6. Persiapan yang baik.
Katanya, kebohongan yang diucapkan seribu kali bisa jadi kebenaran. Dengan persiapan dan latihan seorang pembohong akan menjadi lancar dan lincah sehingga berbagai kepalsuan semakin tak terlihat oleh pendengar.
7. Kemampuan kamuflase perasaan hati sendiri.
Seseorang pembohong percaya akan perasaan diri sendiri sebelum mampu membohongi orang lain. Mereka yang terbiasa jujur dan tak mampu melakukan kamuflase emosi sendiri cenderung akan menampilkan perilaku, mimik wajah, dan bahasa tubuh yang berlawanan dengan apa yang diutarakannya secara verbal.
8. Kecerdasan, kreativitas, dan kemampuan berfikir cepat.
Berbagai jeda bicara seperti “mmmm”, “…eee”, dan sebagainya seringkali diungkap sebagai sinyal kebohongan oleh orang lain. Seseorang pembohong sangat kreatif dan cepat dapat menguasai keadaan tiap kali ada muncul ketakpercayaan orang lain akan kebohongannya.
9. Daya ingat yang baik.
Biasanya sebuah kebohongan di-back up oleh banyak kebohongan lain. Sedikit saja inkonsistensi dalam bangunan cerita kebohongan seseorang akan sangat berbahaya bagi seorang pembohong. Seorang pembohong yang memiliki daya ingat yang baik akan berbagai cerita dan bangunan kebohongan yang ia sedang yakinkan pada orang lain.
10. Responsif dan sensitif.
Seorang pembohong tanggap dan peka terhadap kecurigaan yang mungkin timbul dari orang yang sedang dibohongi. Semakin peka seseorang akan hal ini akan memberikan peluang baginya untuk mengantisipasi dan menyusun strategi baru saat tiap kali kecurigaan mulai muncul pada dirinya.
Smg Allah membersihkan lisan dan hati kita serta melindunginya dari kebohongan. Amin....