Laman

Minggu, 07 Oktober 2018

Jangan Putus Asa Serta Meremehkan Masa Lalu Seseorang

Jangan Putus Asa Serta Meremehkan Masa Lalu Seseorang

Ya Ahbabul Kirom,
Tidak ada manusia sebaik apapun yang tidak punya
masa kelam. Begitu juga  tidak ada orang jahat
yang tidak punya
masa harapan. Jangan putus asa.

Setiap manusia memiliki
kesempatan yang sama disisi-Nya untuk
berubah menjadi insan yg baik, yg arif dan bijak.

Ingat, bagaimanapun masa lalunya dahulu,
sekelam apa lingkungannya dulu,
dan seburuk apa perangainya di masa lampau. Jangan putus asa, jangan lari dari rahmat-Nya.
Berilah kesempatan untuk berubah dan berubah.
Karena, "seseorang yang hampir membunuh Rasul pun" ,kini berbaring di sebelah makam beliau. :
Umar bin Khattab.

Ya Ahbabul Kirom,
Jangan melihat seseorang dari masa lalunya...............
"Seseorang yang pernah berperang melawan agama Allah pun"
akhirnya menjadi pedang-nya Allah Swt :
Khalid bin Walid

Jangan memandang seseorang dari
statusnya
hartanya
jabatannya
ketampanannya
nasabnya
karena
sepatu emas fir'aun berada di neraka,
sedangkan
terompah Bilal bin rabah terdengar di syurga.

INGATLAH!!!
Jika semua yang kita
kehendaki
terus kita
miliki,
dari mana kita mau belajar
Ikhlas...?
Jika semua yang kita
impikan
segera
terwujud,
darimana kita mau belajar
Sabar...
Jika setiap
do’a
kita terus
dikabulkan,
bagaimana kita dapat mau belajar
Ikhtiar...
Seorang yang dekat dengan
Allah,
bukan berarti tidak ada
air mata...
Seorang yang tekun
berdo’a,
bukan berarti tidak ada
masa² sulit...
Biarlah
Sang Penyelenggara Hidup
yang berdaulat sepenuhnya atas kita,
karena hanya
Dia-lah/ ALLAH SWT
yang tahu waktu dan kondisi yang tepat untuk memberikan yang
Terbaik..
Tetap
SEMANGAT…
Tetap
SABAR…
Tetap
IKHLAS…
Tetap
SYUKUR...
Tetap
BERDOA...
Karena kamu sedang kuliah di UNIVERSITAS KEHIDUPAN...

Orang yang
Hebat
tidak dihasilkan melalui
Kemudahan, Kesenangan, dan Kenyamanan...
Mereka dibentuk melalui
KESUKARAN, TANTANGAN
dan bahkan
AIR MATA..
Amin Ya Mujibassailiin.

Mengertilah Orang Tuamu


Mengertilah Orang Tuamu

Jika Anda merasa terganggu dgn ayah / ibu / kakek / nenek Anda yg sdh berusia lanjut, karena mereka cerewet, suka ngomel, banyak bicara dll. Baca artikel ini hingga selesai.

Tahukah Anda bahwa sebenarnya dgn cerewet, suka cerita, ngomel, dll, ini sebenarnya bentuk verbal catharsis, yaitu orangtua mengeluarkan unek2nya sehingga setelah melakukannya hatinya akan menjadi lega & nyaman.

Selama orangtua msh mau bicara, mengeluarkan pikiran & terutama perasaannya dlm bentuk verbal, ini tentu sgt bagus, daripada mereka hanya diam saja.
Semakin mereka diam, tdk ada komunikasi, maka akan semakin tdk baik bagi diri mereka.

Sbg anak / cucu kita perlu bijak memahami kondisi & situasi orangtua kita.
Seorang ahli hipnoterapis pernah berkata, "Walau saya bisa hipnoterapi, saya tdk akan mensugesti ibu saya agar tenang & tidak cerewet lagi.
Memang Ibu saya ini cewewetnya minta ampun.
Namun, justru inilah yg membuat Beliau bisa selalu sehat & panjang umur.
Saat ini Beliau berusia 92 tahun."

Saat kita kecil, kita ini cerewetnya minta ampun loh, bicara hal2 yg tdk penting, suka meng-ulang2 apa yg sudah dikatakan atau ditanyakan.
Namun, karena saat itu kita msh kecil, msh baru belajar bicara, cerewetnya dianggap lucu & menyenangkan.
Saat seseorang menjadi tua, suka atau tdk suka ia akan kembali spti anak kecil.
Namun, karena skrg tubuhnya sdh tua, renta, & keriput, cerewetnya tdk lagi lucu & menggemaskan, malah terkesan menjengkelkan.

Sayangilah  orangtua apa adanya, dgn segala keluguan & kekurangan mereka, selama mereka masih ada bersama kita.
Suatu saat nanti, saat suara mereka sdh tdk lagi terdengar, kita pasti akan KANGEN & merasa KEHILANGAN .

Ingat, nanti kita juga akan menjadi tua, renta, keriput & cerewet spti orangtua kita.
Semoga kita bisa memahaminya.

Semoga kita senantiasa bersyukur, lebih bermanfaat dan lebih baik lagi.

Robbana Taqobbal Minna
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin

Kata-Kata Bijak Para Sahabat Nabi

Kata-Kata Bijak dari Sahabat Nabi, Agar Hidup lebih Bermakna

Ya Ahbabal Kirom, Kata-kata bijak berikut ini
1. Berbahagialah orang yang dapat menjadi tuan bagi dirinya, menjadi pemandu untuk nafsunya, dan menjadi kapten untuk bahtera hidupnya. (Ali Bin Abi Thalib)

Banyak hal yang membuat kita lupa seharusnya mengendalikan nafsu dan diri kita sendiri.
Belajar dari banyaknya kata-kata Ali, maka seseorang yang dapat menguasai dirinya sendiri melawan nafsu dan menjadi pemimpin untuk hidupnya sendiri adalah pemenang yang sejati.

2. Memang sulit untuk bersabar, tapi menyia-nyiakan pahala dari sebuah kesabaran itu jauh lebih buruk. (Abu Bakar Al-Shiddiq)

Berapa banyak dari kita mengaku bersabar dan menahan diri dari berbuat maksiat, namun tidak mendapat pahala dari kesabarannya, karena riya, sombong, ujub, hasad, dengki, gibah, namimah dan suka gemar berbuat fitnah.

3. Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar. (Khalifah Umar)

Ilmu merupakan pedoman semua manusia dimana untuk meraihnya perlu kesabaran, ketekunan, rasa sakit, pengorbanan, dan ketenangan. Hal inilah yang menjadikan orang-orang berilmu dijanjikan derajat yang lebih tinggi oleh Allah swt. Orang berilmu memiliki pandangan yang lebih terbuka, pikiran yang lebih jernih, dan sikap yang lebih bijak.

4. Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan. (Ibnu Mas’ud)

Makna dari penggalan kata-kata dari Ibnu Mas'ud ini mengajarkan kita untuk bertanggung jawab terhadap apa yang kita miliki dan kerjakan.Tidak ada yang akan luput dari-Nya, bahkan seberat zarrah sekalipun. Dengan konsekuensi yang besar tersebut menjadikan kita lebih berhati-hati dalam bersikap.

5. Sesungguhnya seorang lelaki itu berharta bila dia zuhud di dunia, dan sesungguhnya seorang itu adalah fakir bila dia gemar pada dunia (Suffian As Thauri)

Makna dari penggalan kata-kata tersebut membuat kita instropeksi diri untuk tidak arogan dan memamerkan kekayaan. Karena bagi mereka yang bersikap arogan, kikir dan pelit terhadap hartanya. Sekejab saja bila hilang. Karena dunia yang sebenarnya hanya menjadikannya si fakir yang tidak memiliki apa-apa. Ingatlah bahwa semua yang kita miliki sekarang adalah amanah dari Allah yg harus kita infaqkan, sodaqahkan dan berbagi sesamanya.

DELAPAN HAL YANG HARUS DISEGERAKAN

Delapan Hal ini Harus Disegerakan Dalam Hidup
Manusia

Ya Ahbabal Kirom,
Salah satu sifat buruk manusia adalah tergesa-gesa dalam melakukan segala hal. Maka tidak jarang yang terjadi adalah kekecewaan dan penyesalan. Pernyataan ini dipertegas dengan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ketenangan berasal dari Allah, sementara tergesa-gesa berasal dari setan”. (HR. Al-Tirmidzi)
Selain itu terdapat pula hadis riwayat Ibnu Abbas yang seirama dengan hadis sebelumnya,“Terdapat dua hal yang dicintai Allah SWT, yaitu sifat kesabaran dan ketenangan,” juga hadis nabi yang diriwayatkan Abu Hurairah “Doa seorang hamba akan dikabulkan selama tidak tergesa-gesa”. (HR. Bukhori dan Muslim).
Namun demikian, segala sesuatu tentu ada pengecualian. Sebagaimana kaul sahabat Ibnu Abbas, “khoiru al-birri ‘ajiluhu,”sebaik-baiknya perkara yang baik adalah menyegerakannya. Juga ucapan, “la yatimmu al-ma’ruf illa bi ta’jilihi, fainnahu idza ajala hanna’ahu,” sesuatu yang baik tidak akan sempurna kecuali dilakukan dengan segera. Jika seseorang bersegera maka ia pun akan mendapatkan ucapan selamat.

Ya Ahbabal Kirom,
Pendapat sahabat di atas tentu bukan asal-asalan. Dasar yang digunakan adalah firman Allah dalam menyifati orang-orang mukmin: “Mereka itu bersegera dalam kebaikan-kebaikan dan merekalah orang-orang yang lebih dahulu memperolehnya”. (Q.S Al-Mukminun : 61).
Selain itu, dalam menyifati orang saleh, Allah juga berfirman: “Mereka bersegera dalam kebaikan-kebaikan, mereka itulah termasuk orang-orang saleh,” (Q.S Ali Imran : 114).
Ayat di atas menjelaskan bahwa menyegerakan sesuatu, terutama dalam hal kebaikan yang bermanfaat bagi sesama dan ibadah kepada Allah sangat dianjurkan.

Bahkan lima hal tersebut merupakan sunnah-sunnah nabi yang seharusnya dilestarikan.

Pertama, memberi suguhan makan kepada tamu selama tidak memberatkan pemilik rumah. Dasarnya adalah hadis yang diriwayatkan Abdullah bin Amr bin Ash, nabi bersabda :
“Barang siapa memberi makan roti saudaranya sampai dia kenyang dan memberi minum sampai ia meresa segar hilang dahaga, maka orang tersebut dijauhkan dari tujuh jurang neraka, setiap jurang berjarak tujuh ratus tahun”. (HR. Al-Nasa’i, al-Thabrani, al-Hakim, dan al-Baihaqi)

Kedua, menyegerakan untuk mengurus jenazah, baik memandikan, mengkafani, menyolatkan, dan menguburkan). Dasar yang digunakan adalah hadis nabi :
“Sesungguhnya balasan pertama kali seorang mukmin setelah kematiannya adalah diampuninya (dosa) semua orang yang mengantarkan jenazahnya sampai kuburan”. (HR. Al-Baihaqi).
Nabi juga bersabda :
“Jika seseorang ahli surga meninggal dunia, Allah merasa malu untuk menyiksa orang-orang yang memikul, mengantarkan, dan menyalati janazah tersebut”. (HR. Al-Dailami)

Ketiga, menikahkan anak perawan yang sudah baligh dan sudah siap untuk menikah. Landasannya adalah hadis nabi yang diriwayatkan sayyidah Aisyah :
“Barang siapa menikahkan anak perempuannya maka Allah akan memakaikan mahkota raja kepadanya”. (HR. Ibnu Syahin).

Keempat, menyegerakan membayar hutang jika sudah jatuh tempo. Hal itu dikhawatirkan kematian akan mendahuluinya. Dalam beberapa riwayat nabi enggan menyalati seseorang jika orang tersebut masih menanggung hutang.

Kelima, menyegerakan bertaubat dlm dosa. Dasar yang digunakan adalah hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah yang menyatakan bahwa setiap hari nabi tidak kurang ber-istighfar dan bertaubat lebih dari seratus kali.

Keenam, menyegerakan berbuka puasa, bila sudah masuk waktu berbuka ( adzan magrib )

Ketujuh, menyegerakan ibadah sholat, bila sudah masuk waktunya sholat.

Kedelapan, menyegerakan haji dan umarah, bila sudah mampu dan mapan dlm harta bendanya.
Wallahu'alam