Kata-Kata Bijak dari Sahabat Nabi, Agar Hidup lebih Bermakna
Ya Ahbabal Kirom, Kata-kata bijak berikut ini
1. Berbahagialah orang yang dapat menjadi tuan bagi dirinya, menjadi pemandu untuk nafsunya, dan menjadi kapten untuk bahtera hidupnya. (Ali Bin Abi Thalib)
Banyak hal yang membuat kita lupa seharusnya mengendalikan nafsu dan diri kita sendiri.
Belajar dari banyaknya kata-kata Ali, maka seseorang yang dapat menguasai dirinya sendiri melawan nafsu dan menjadi pemimpin untuk hidupnya sendiri adalah pemenang yang sejati.
2. Memang sulit untuk bersabar, tapi menyia-nyiakan pahala dari sebuah kesabaran itu jauh lebih buruk. (Abu Bakar Al-Shiddiq)
Berapa banyak dari kita mengaku bersabar dan menahan diri dari berbuat maksiat, namun tidak mendapat pahala dari kesabarannya, karena riya, sombong, ujub, hasad, dengki, gibah, namimah dan suka gemar berbuat fitnah.
3. Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar. (Khalifah Umar)
Ilmu merupakan pedoman semua manusia dimana untuk meraihnya perlu kesabaran, ketekunan, rasa sakit, pengorbanan, dan ketenangan. Hal inilah yang menjadikan orang-orang berilmu dijanjikan derajat yang lebih tinggi oleh Allah swt. Orang berilmu memiliki pandangan yang lebih terbuka, pikiran yang lebih jernih, dan sikap yang lebih bijak.
4. Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan. (Ibnu Mas’ud)
Makna dari penggalan kata-kata dari Ibnu Mas'ud ini mengajarkan kita untuk bertanggung jawab terhadap apa yang kita miliki dan kerjakan.Tidak ada yang akan luput dari-Nya, bahkan seberat zarrah sekalipun. Dengan konsekuensi yang besar tersebut menjadikan kita lebih berhati-hati dalam bersikap.
5. Sesungguhnya seorang lelaki itu berharta bila dia zuhud di dunia, dan sesungguhnya seorang itu adalah fakir bila dia gemar pada dunia (Suffian As Thauri)
Makna dari penggalan kata-kata tersebut membuat kita instropeksi diri untuk tidak arogan dan memamerkan kekayaan. Karena bagi mereka yang bersikap arogan, kikir dan pelit terhadap hartanya. Sekejab saja bila hilang. Karena dunia yang sebenarnya hanya menjadikannya si fakir yang tidak memiliki apa-apa. Ingatlah bahwa semua yang kita miliki sekarang adalah amanah dari Allah yg harus kita infaqkan, sodaqahkan dan berbagi sesamanya.
Ya Ahbabal Kirom, Kata-kata bijak berikut ini
1. Berbahagialah orang yang dapat menjadi tuan bagi dirinya, menjadi pemandu untuk nafsunya, dan menjadi kapten untuk bahtera hidupnya. (Ali Bin Abi Thalib)
Banyak hal yang membuat kita lupa seharusnya mengendalikan nafsu dan diri kita sendiri.
Belajar dari banyaknya kata-kata Ali, maka seseorang yang dapat menguasai dirinya sendiri melawan nafsu dan menjadi pemimpin untuk hidupnya sendiri adalah pemenang yang sejati.
2. Memang sulit untuk bersabar, tapi menyia-nyiakan pahala dari sebuah kesabaran itu jauh lebih buruk. (Abu Bakar Al-Shiddiq)
Berapa banyak dari kita mengaku bersabar dan menahan diri dari berbuat maksiat, namun tidak mendapat pahala dari kesabarannya, karena riya, sombong, ujub, hasad, dengki, gibah, namimah dan suka gemar berbuat fitnah.
3. Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar. (Khalifah Umar)
Ilmu merupakan pedoman semua manusia dimana untuk meraihnya perlu kesabaran, ketekunan, rasa sakit, pengorbanan, dan ketenangan. Hal inilah yang menjadikan orang-orang berilmu dijanjikan derajat yang lebih tinggi oleh Allah swt. Orang berilmu memiliki pandangan yang lebih terbuka, pikiran yang lebih jernih, dan sikap yang lebih bijak.
4. Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan. (Ibnu Mas’ud)
Makna dari penggalan kata-kata dari Ibnu Mas'ud ini mengajarkan kita untuk bertanggung jawab terhadap apa yang kita miliki dan kerjakan.Tidak ada yang akan luput dari-Nya, bahkan seberat zarrah sekalipun. Dengan konsekuensi yang besar tersebut menjadikan kita lebih berhati-hati dalam bersikap.
5. Sesungguhnya seorang lelaki itu berharta bila dia zuhud di dunia, dan sesungguhnya seorang itu adalah fakir bila dia gemar pada dunia (Suffian As Thauri)
Makna dari penggalan kata-kata tersebut membuat kita instropeksi diri untuk tidak arogan dan memamerkan kekayaan. Karena bagi mereka yang bersikap arogan, kikir dan pelit terhadap hartanya. Sekejab saja bila hilang. Karena dunia yang sebenarnya hanya menjadikannya si fakir yang tidak memiliki apa-apa. Ingatlah bahwa semua yang kita miliki sekarang adalah amanah dari Allah yg harus kita infaqkan, sodaqahkan dan berbagi sesamanya.